Melalui Capacity Building Media, Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Barat Jalin Sinergitas dengan Insan Pers di Sumbar

PADANG, binews.id - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Barat ingin koordinasi yang baik antara media dan BI Sumbar dalam menyampaikan komunikasi kebijakan yang efektif dan bernilai tambah dan memberikan edukasi yang berkelanjutan.
Deputi Kepala Perwakilan BI Sumatera Barat (Sumbar), Christoveny, menyebut, pihaknya merasa penting untuk menyelenggarakan Capacity Building Media Sumbar, agar media juga dapat terus menyesuaikan dengan perubahan lingkungan dan perilaku masyarakat yang terjadi.
"Hal tersebut agar kebijakan BI dapat dipahami, diselaraskan, dan diimplementasikan dengan baik sehingga dapat mencapai target atau sasaran yang ditetapkan," ucap Veny saat membuka kegiatan Capacity Building Media Sumatera Barat, Kamis (21/9) di gedung Museum BI, Jakarta.
BI ujar Veny menyadari, bahwa komunikasi kebijakan memegang peranan penting dalam menentukan efektivitas suatu kebijakan yang diambil. Untuk itu, BI terus meningkatkan komunikasi kepada pemerintah, otoritas lain pelaku pasar, masyarakat, pemangku kepentingan, dan stakeholder lainnya.
Baca juga: KAI Divre II Sumbar Gelar Ramp Check untuk Pastikan Keselamatan dan Kenyamanan Angkutan Lebaran
Menurutnya, di sini peran media sangat penting. Pasalnya, media merupakan mitra dan perpanjangan tangan dari BI untuk mengkomunikasikan kebijakan BI Kepada masyarakat. "Perkembangan teknologi dan digitalisasi telah mengubah perilaku masyarakat dalam mengonsumsi informasi," sebutnya.
Ia menilai, agar koordinasi yang baik antara BI Sumbar dan media dalam menyampaikan komunikasi kebijakan yang efektif dan bernilai tambah dan memberikan edukasi yang berkelanjutan.
Pihaknya menyadari, ada perbedaan golongan masyarakat yang menerima komunikasi BI, yaitu expert audience atau yang memiliki ketertarikan untuk mengikuti kebijakan, dan non-expert audience, yaitu yang tidak terlalu tertarik dan tidak merespons dengan cepat pesan kebijakan dari BI.
Dalam kondisi itu, dikatakan, BI tetap harus mampu mengkomunikasikan kebijakan, baik kepada expert audience maupun kepada non-expert audience, agar semua memahami kebijakan yang tengah dilakukan BI.
Baca juga: KAI Divre II Sumbar Imbau Masyarakat Tidak Ngabuburit di Jalur Kereta Api Demi Keselamatan
"Mengutip pernyataan dari Gubernur BI Perry Warjiyo, bahwa kebijakan yang dikeluarkan tanpa adanya upaya komunikasi yang baik, efektivitasnya tidak maksimal," tambah Veny.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Baksos Polri Presisi, Pemko Padang Apresiasi Pembagian Sembako oleh Polresta
- Susul Gubernur Mahyeldi ke Magelang, Wagub Vasko Antusias Ikuti Retreat
- Pemprov Sumbar Siapkan Bus bagi Bupati/Wali Kota Beserta Wakil Menuju Bandara Yogya Usai Retret di Magelang
- Musrenbang RKPD, Wawako Maigus Nasir: Penting Sinergi dan Kolaborasi untuk Kemajuan
- Pj Sekda Yozarwardi Buka Forum Setda se-Sumbar, Bahas Strategi Penyelenggaraan Pemerintahan