Sumbar Rencanakan Buka Sekolah Pertengahan Juli, Ini Ketentuannya

PADANG, binews.id -- Pasca Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sumbar, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat rencanakan Sekolah akan buka pertengahan Juli dalam masa Tatanan Normal Baru.
Rencana ini disampaikan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dalam video conference (vidcon) persiapan masuk sekolah dalam tatanan normal baru produktif aman covid-19, di ruang kerja, Rabu (10/6/2020).
Gubernur Sumatera Barat mengatakan bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surat Keterangan (SK) Menkes ada 6 (enam) hal yang dibatasi termasuk sekolah, tempat ibadah, pasar, tempat kerja transportasi umum dan tempat wisata.
"Ketika keluar dari PSBB masuk ke new Normal atau tatanan normal baru produktif aman covid, secara bertahap pembatasan ini mulai dibuka, termasuk tempat wisata, restauran, mall, dan tempat kerja, namun harus tetap mengikuti protokol covid," ucap Irwan.
Baca juga: Dukung Pemberlakuan PSBB Jawa Bali, Ketua DPD RI Sebut Harus Ada Treatment Khusus Sektor Ekonomi
Terkhusus pendidikan yang belum dibuka, kenapa ? Kata Gubernur karena memang belum waktunya, dan akan dibuka pada pertengahan Juli nanti, diperkirakan pada tanggal 13 Juli baru akan dibuka.
Dikatakan Gubernur, Perlu persiapan matang untuk membuka kembali Proses Belajar Mengajar (PBM) di Sekolah, seperti Paud, TK, SD, SMP itukan masih kategori anak-anak, dan SMA sudah remaja. Untuk itu perlu pendampingan agar kita tetap produktif aman covid dengan cara mengikuti protokol kesehatan penanganan covid.
"Untuk keputusan yang lebih lanjut dibukanya sekolah, Senin (15/6) besok dirapatkan lagi dengan Kabupaten dan Kota akan memutuskan bagaimana tindak lanjutnya terkait dibukanya sekolah," kata Irwan.
Selain itu, dengan dibukanya sekolah nanti tetap mengikuti protokol covid, mulai anak berangkat ke sekolah, sampai di sekolah bertemu guru dan semua tenaga tata usaha semuanya dinyatakan bebas dari covid.
Baca juga: BIM Perketat Protokol Kesehatan Bagi Pengunjung Bandara, Ini Alasannya
Selanjutnya sarana dan prasarana disiapkan semua, kemudian dievaluasi perbulannya, sekiranya dalam 1 bulan terjadi masalah langsung dibuat tindakan mitigasi dan proteksi atau ditutup kembali, lalu diswab, setelah itu akan dikembalikan lagi mereka ke sistem pembelajaran daring.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Kapolda Sumatera Barat Memberikan Kuliah Umum di Universitas Negeri Padang
- Kadis Kominfo Serahkan Bekal Magang bagi Mahasiswa UIN Batusangkar
- Ini Agenda Ki Dr. Drh H.M Munawaroh Dalam Kunjungannya ke Sumbar
- Gubernur Sumbar Dukung Assesment Sekolah Tingkatkan Kualitas Pendidikan
- Gubernur Mahyeldi Ingatkan Kewajiban Untuk Menyiapkan Generasi Yang Kuat