DIGELAR DISPORA DAN ANGGOTA DPRD SUMBAR HIDAYAT

Lomba Video Kreatif 2023 dengan tema Keberagaman dan Bertoleransi Mencapai Puncaknya, Berikut Para Pemenang...

Jumat, 06 Oktober 2023, 14:53 WIB | Hiburan | Kota Padang
Lomba Video Kreatif 2023 dengan tema Keberagaman dan Bertoleransi Mencapai Puncaknya,...
Anggota DPRD Sumbar, Hidayat SS, didampingi Kepala Dispora Sumbar, Maifrizon, saat menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba Lomba Video Kreatif 2023 dengan tema Keberagaman dan Bertoleransi Kamis (5/10/2023) malam di ZHM Padang. DOK PANITIA

"Saya pikir ini bukanlah kegiatan yang terakhir di tahun ini Insyaallah, Pak Hidayat tadi berbisik akan berkomitmen kegiatan ini akan jauh lebih besar sehingga memang waktu yang kita siapkan juga akan mencukupi untuk kegiatan-kegiatan yang memang sangat berdampak untuk generasi muda kita," katanya.

Sementara itu, Anggota DPRD Sumbar, Hidayat, juga mengapresiasi Maifrizon, selaku Kepala Dispora Sumbar. Ia memahami Dispora sebagai mitra kerja di Komisi v, spiritnya tidak pernah habis, ampernya naik terus, pengalamannya luar biasa, pernah menjadi pejabat di Kementerian Pemuda dan Olahraga dan juga di Kepri. "Yang lebih saya bangga itu, Pak Maifrizon satu kampung dengan saya," katanya.

Dikatakan Hidayat, kenapa ia mencoba mengangkat isu keberagaman dan toleransi? Ada dua hal yang memotivasi untuk menggagas kegiatan-kegiatan untuk bisa merekatkan toleransi, saling harga menghargai dan menghormati seluruh etnis dan agama yang ada di Sumatera Barat.

Baca juga: Tim Penyusunan LPPD Sungai Penuh Studi Banding ke Padang Panjang

"Dari dua hal tersebut, yang pertama adalah ada survei lembaga yang namanya Setara Institut yang menancapkan beberapa tahun belakangan, Sumatera Barat termasuk daerah yang intoleran. Padahal fenomena sosial ekonomi budaya kita, berbaur sangat akrab dengan teman-teman yang mungkin berbeda keyakinan, suku, etnis dan ras," katanya.

Hal itu Kata Hidayat yang memicunya sehingganya perlu ada upaya-upaya untuk menstimulasi melalui program kegiatan dari pemerintah. Karena program pemerintah ini sifatnya adalah memfasilitasi dan melakukan pembinaan dalam melakukan konteks seperti itu.

"Saya terinspirasi oleh Lee Kwan yu, Perdana Menteri Pertama Singapura. Ada dua prinsip yang diterapkannya. Sebuah daerah negara yang kecil ketika itu pisah dan bergabung dengan Malaysia ketika persemakmuran 1957 dan merdekanya tahun 1965 dan Malaysia pada akhirnya melepaskan Singapura karena dianggap memberatkan beban negara karena miskinnya daerah tersebut. Namun kemudian, justru Singapura hari ini merupakan negara yang sangat stabil secara politik, ekonomi, sosial di dunia," jelasnya.

Ada dua hal yang pertama adalah komitmen pemimpinnya untuk menerapkan prinsip-prinsip kebenaran, yang kedua, Lee Kwan yu membuat sebuah pemukiman yang mewajibkan beberapa etnis berada di kawasan tersebut, sehingga ada India, Tionghoa, Melayu. "Dengan komunitas tersebut mereka saling menghormati, saling memahami, yang kemudian timbul saling menghargai, saling tolong menolong walaupun dia berbeda keyakinan ataupun etnis," ujarnya.

Ketua Pelaksana, Dewita Murni, menyebut lomba ini untuk meningkatkan kreativitas pemuda sehingga menjadi kader pemuda kreatif yang unggul dan berdaya saing baik ditingkat nasional maupun internasional.

Melalui lomba ini juga untuk memberikan wadah pada generasi untuk dapat menyalurkan bakat berkreasi dalam dunia digital. Memberikan ruang pada generasi muda khususnya untuk dapat menyalurkan penghargaan pada Bangsa dan Negara dengan membuat konten digital yang positif.

"Membentuk generasi penerus bangsa yang berkepribadian, berakhlak mulia, disiplin, terampil dan memiliki rasa cinta tanah air. Menyamakan persepsi pemuda akan pentingnya meningkatkan potensi dan kreativitas diri pemuda.

Halaman:

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: