Warga Gaza Naik Truk Hingga Gerobak Keledai Usai Militer Israel Perintah Evakuasi

Namun Israel sendiri mengakui bahwa perintah evakuasi massal itu akan memakan waktu, sehingga tenggat waktu juga "mungkin meleset".
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Jonathan Conricus mengklaim pada Sabtu (14/10) pasukan Hamas berusaha menghentikan warga sipil Palestina yang mengungsi lewat pesan dan pos pemeriksaan.
Selain itu mengenai apakah perintah evakuasi itu mengindikasikan adanya serangan darat Israel ke Gaza, Conricus mengatakan ID akan "menilai situasi di lapangan".
Baca juga: Wakil Bupati Solok Bantu Warga Terdampak Kebakaran dan Rumah Tidak Layak Huni
"Kami menilai situasi di lapangan dan melihat berapa banyak warga sipil yang tersisa di daerah tersebut. Setelah kita lihat situasinya memungkinkan untuk terjadinya serangan darat yang signifikan, maka mereka akan memulainya," ujar Conricus dikutip CNN.
Perintah evakuasi warga Gaza telah memicu protes internasional. PBB menilai tenggat waktu evakuasi semacam itu akan menimbulkan bencana kemanusiaan.
"Memaksa warga sipil yang ketakutan dan mengalami trauma, termasuk perempuan dan anak-anak, untuk berpindah dari satu daerah padat penduduk ke daerah lain tanpa jeda dalam pertempuran dan tanpa dukungan kemanusiaan, adalah hal berbahaya dan keterlaluan," tulis ketua Badan PBB OCHA, Martin Griffiths dalam sebuah pernyataan. (bi/rel)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Gempa Dahsyat M 7,7 Guncang Myanmar, Ini Kata Kemenlu Soal WNI di Sana
- Usai Lima Hari Gempa di Turki Korban Selamat Masih Ditemukan
- Korban Meninggal Gempa Turki Capai 12.000 Orang
- Jumlah Korban Jiwa Gempa Bumi Turki dan Suriah Jadi 3.700 Orang
- Bangunan Ambruk Seperti Kertas Tisu Sebut Penyintas Gempa Turki