Tingkat Kunjungan Wisata Ke Bukittinggi Turun,Namun Masih Bisa Mendapatkan PAD Rp 2,2 M

BUKITTINGGI - Dampak cuaca ekstrim yang melanda kawasan di Sumatera Barat membuat kunjungan wisata ke kota Jam Gadang, Bukitinggi selama liburan hari Raya idul Fitri 1445 H (2024) ,menurun, bila dibandingkan dengan liburan yang sama tahun 2023 lalu, namun Pemko Bukittinggi masih dapat meraut rupiah untuk PAD dari sektor objek wisata berbayar, mencapai Rp 2, 2 Miliyar.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bukittinggi, dari sektor objek wisata berbayar selama libur Lebaran 2024 dipastikan mengalami penurunan, karena penurunan jumlah pengunjung.
Menurut Walikota Bukittinggi Erman Safar didampingi Kadis Pariwisata, Rofie Hendra mengatakan, pada lebaran 2024 tahun ini, objek wisata berbayar Bukittinggi sejak Rabu (10/4) hingga Rabu (17/4), hanya dikunjungi 100.218 orang pengunjung, dengan pemasukan untuk PAD mencapai Rp 2.295.221.000,-.
ujar Wako Erman Safar, Jumat,(19/04).
Baca juga: Wawako Marfendi Irup Upacara HUT Korpri ke 53 dan Hut PGRI ke 79 Tahun 2024
Sementara Pada tahun 2023 lalu, pengunjung di objek wisata berbayar selama 11 hari sejak tanggal 21 April sampai 1 Mei 2023, mencapai 153.542 orang. Dengan jumlah itu, Bukittinggi meraup PAD sebesar Rp 3,3 miliar, ungkapnya.
Lebih lanjut Erman Safar didampingi Kepala Dinas Pariwisata Kota Bukittinggi, Rofie Hendra menyampaikan objek wisata berbayar yang menjadi penghasil pendapatan terbesar adalah Kebun Binatang atau Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK), disusul Benteng Fort De Kock, serta Taman Panorama dan Lubang Jepang, ungkapnya.
"Alhamdulillah, Bukittinggi masih jadi lokasi tujuan wisata utama saat libur lebaran tahun 2024 ini. Selama 7 hari libur, tercatat pendapatan dari objek wisata sebesar Rp2,2 miliar lebih," katanya.
Diduga penurunan kunjungan ke Bukittinggi dipengaruhi oleh faktor cuaca ekstrem yang menimbulkan bencana alam hingga berdampak pada jalur keluar masuk ke dalam kota.
Baca juga: Pemko dan DPRD Bukittinggi Sepakati Tiga Ranperda Menjadi Perda
Termasuk juga dampak erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar yang masih berstatus Siaga hingga saat ini.
Penulis: Medio
Editor: Adrian Tuswandi
Berita Terkait
- Hasil Monev KI Sumbar 2024: 29 Badan Publik Informatif, 172 Tidak Informatif
- Sekretariat DPRD Sumbar Pertahankan Predikat OPD informatif
- Ketua DPRD Kunjungi RSAM Bukittinggi: Didorong Beri Masyarakat Pelayanan Terbaik
- Ciptakan Pemerintahan Bersih dan Akuntabel, Ketua DPRD Sumbar Ajak Masyarakat Melek Keterbukaan Informasi
- Komisi Informasi Sumbar Gelar Bimtek Penyelesaian Sengketa Informasi di Bukittinggi