Kecewa PPDB, Ratusan Wali Murid Mengadu ke DPRD Padang

PADANG, binews.id -- Kecewa dengan sistem Zonasi dalam Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) 2020, yang membuat anaknya tidak lolos, ratusan wali murid datang mengadu ke DPRD Kota Padang, Selasa (7/7/2020).

Kedatangan wali murid tersebut mempertanyakan gagalnya anak-anak mereka diterima di SMP Negeri.

"saya merasa kecewa dengan penerapan rangking dan batasan usia yang membuat nama anak saya tidak tercantum di web PPDB 2020 dalam pendaftaran sistem zonasi, padahal anak saya memiliki nilai yang memenuhi standard," ujar salah seorang wali murid, Oyong Isnandar.

Menurut Oyong, batasan usia masuk SMP tidak bisa dijadikan acuan dalam PPDB SMP. Aturan umur itu, hanya cocok untuk PPDB tingkat Sekolah Dasar (SD).

"Kalau itu (aturan PPDB) untuk anak-anak masuk SD, wajar saja. Tetapi untuk SMP setelah 6 tahun anak kita ujian setiap tahunnya tetapi akhirnya nilainya tidak diakui," tegas Oyong," tegas Oyong.

Kekecewaan juga diungkapkan oleh Dalimin warga marapalam yang anaknya mendaftar di SMPN 8 dan SMPN 30 melalui jalur prestasi dan jalur zonasi, namun tidak masuk di sekolah pilihannya dikarenakan faktor umur.

" Anak kami terkendala dimasalah umur, sementara anak-anak yang nilainya rendah bisa masuk. Kenapa tidak disampaikan sebelumnya, mendingan anak kami tinggal dulu di kelas 5," ketusnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Padang Syafrial Kani mengatakan, DPRD telah merespon laporan masyarakat terkait permasalahan sistem zonasi PPDB 2020 tingkat SMP ini.

"Kita telah memanggil Kepala Dinas Pendidikan untuk mencari solusi yang terbaik, bagaimana anak-anak ini bisa sekolah. Hari ini kita rapat, nanti kita lihat hasil rapatnya dulu," kata Syafrial Kani. (b-Rjm)

Penulis: Imel
Editor: BiNews