Genjot Perekonomian Sumbar, Kepala Perwakilan BI Sumbar Abdul Majid: Perbaikan Infrastruktur dan Sektor Pertanian Urgen
PADANG, binews.id -- Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Barat (Sumbar), Mohamad Abdul Majid Ikram, meminta agar pemerintah daerah mengambil langkah strategis untuk mengantisipasi potensi kekurangan pasokan kebutuhan pokok. Salah satu langkah yang diusulkan adalah menggarap lahan pertanian di daerah yang tidak terdampak bencana alam.
"Tujuannya agar pasokan dan produksi kita selama masa pemulihan dari bencana tetap terpenuhi," ujar Kepala Perwakilan BI Sumbar, Abdul Majid, dalam keterangan saat coffee morning bersama media, Kamis (25/7) di Padang.
Ia mengkhawatirkan, jika pemangku kepentingan tidak sigap dalam menyikapi pemulihan sektor pertanian setelah bencana, maka pertumbuhan ekonomi di Ranah Minang akan melambat. "Ini yang menjadi kekhawatiran kami bahwa pertumbuhan ekonomi di Sumbar tidak secepat sebelumnya yang mencapai enam persen," tambahnya.
Namun demikian, Abdul Majid yakin bahwa pemulihan ekonomi Ranah Minang dapat segera tercapai melalui berbagai terobosan yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Salah satu faktor yang diharapkan dapat membantu percepatan pemulihan ekonomi adalah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 yang akan segera dilaksanakan. Agenda pesta demokrasi lima tahunan ini diperkirakan akan berkontribusi dalam mempercepat pergerakan ekonomi daerah.
Baca juga: Salat Idulfitri di Plaza Semen Padang: Momentum Kebersamaan dan Kembali ke Fitrah
Selain itu, perbaikan akses jalan nasional Lembah Anai yang menghubungkan Kota Padang-Bukittinggi juga diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di Ranah Minang. "Setelah infrastruktur di Lembah Anai selesai, BI berharap ini dapat mempercepat arus distribusi barang yang berimbas pada pertumbuhan ekonomi," kata Abdul Majid.
Ia juga menyoroti pentingnya percepatan perbaikan infrastruktur mengingat Sumbar berada dalam kawasan lingkar cincin api (ring of fire) yang rawan dilanda bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor, dan banjir. Oleh karena itu, persiapan mitigasi serta percepatan pembangunan infrastruktur setelah terdampak bencana sangat penting untuk memperlancar arus distribusi barang maupun jasa. "Kita harus segera melakukan pemulihan terutama di daerah yang sektor pertaniannya tidak bisa lagi digunakan," tegas Abdul Majid. (bi/mel)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Gubernur Mahyeldi Pimpin Rapat Bahas Solusi Kemacetan Padang Lua
- Dorong Penguatan Ekonomi, Bupati Solok Tandatangani Perjanjian Kerjasama Dengan Beberapa Daerah
- Rakor Perekonomian Sumbar : Kabupaten Solok Fokus pada Pertanian dan Investasi Produktif
- Gerbong Mutasi Pemko Padang Mulai Bergerak, Wako Fadly Amran Lantik 122 Pejabat Eselon III dan IV
- Banggar DPRD Padang Minta RSUD dr. Rasidin Evaluasi Kinerja, Targetkan Pendapatan Rp45 Miliar





