Pemprov Sumbar Latih Perangkat Desa dan Nagari Wujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih

PADANG, binews.id -- Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah menyebut Pemerintah Provinsi memiliki komitmen menghadirkan tata kelola pemerintahan dan pembangunan yang baik di setiap level pemerintahan di Sumbar.
Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah dengan menyelenggarakan pelatihan secara berkelanjutan bagi seluruh aparatur dan pengurus kelembagaan desa dan nagari di Sumbar.
Mahyeldi menegaskan pemahaman itu penting, dalam rangka memastikan tata kelola dan penyelenggaraan pemerintahan di Sumbar berjalan dengan baik dan bersih. Harapannya, dengan terwujudnya hal tersebut, upaya pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat dapat berjalan optimal.
"Oleh sebab itu kami berharap, ilmu yang diperoleh selama pelaksanaan pelatihan ini, dapat diterapkan pada lingkungan kerja masing-masing," harapnya.
Baca juga: Musfi Yendra Minta Gubernur Hadirkan KI Sumbar di Rakor Kepala Daerah
Lebih lanjut Mahyeldi mengajak seluruh peserta kegiatan untuk lebih kreatif dalam mengembangkan potensi-potensi desa, mulai dari sektor pariwisata, pertanian, kehutanan dan perdagangan. Menurutnya, setiap nagari di Sumbar memiliki keunikan yang tidak ditemui daerah lainnya, dan itu bisa menjadi kekuatan jika terkelola secara baik.
"Keunikan itu bisa dimanfaatkan, untuk menarik minat wisatawan datang berkunjung, membuka peluang usaha masyarakat dan sebagainya. Kita hanya perlu sedikit lebih kreatif," ucap Mahyeldi.
Efektivitas dari sektor tersebut menurut Mahyeldi telah teruji untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Salah satu buktinya, Sumbar berhasil meraih penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dan berhasil meningkatkan aksesibiliti masyarakat terhadap pemanfaatan kawasan hutan melalui program perhutanan sosial.
"Salah satu dampak positif dari bertumbuhnya sektor pariwisata dan bertambah luasnya area perhutanan sosial di Sumbar, angka gini ratio Sumbar nomor 3 terkecil di Indonesia. Hal itu terjadi karena, perputaran uang langsung menyentuh masyarakat di tingkat desa atau nagari," tegasnya.
Baca juga: Gubernur Mahyeldi dan Wagub Vasko Bahas Efisiensi Anggaran dalam Rapat bersama TAPD Sumbar
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Sumbar, Mahdianur menuturkan kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan dan pengurus kelembagaan nagari/desa Tahun 2024 ini diikuti oleh Wali Nagari, Sekretaris Nagari, Bamus dan pengurus kelembagaan yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Mentawai, Agam, Padang Pariaman dan Sijunjung. "Pelatihan ini kita selenggarakan bergilir, bagi aparatur desa dan nagari di seluruh Sumbar," ungkap Mahdianur. (bi/rel)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Tarawih di Masjid Al Muhajirin Tabing, Gubernur Mahyeldi Ingatkan Ramadhan sebagai Sarana Menjadi Insan Bertaqwa
- Kolaborasi PT Semen Padang dan Forum Nagari: Hadirkan Rumah Layak Huni untuk Elmayeni
- KAI Divre II Sumbar Gelar Ramp Check untuk Pastikan Keselamatan dan Kenyamanan Angkutan Lebaran
- KAI Divre II Sumbar Imbau Masyarakat Tidak Ngabuburit di Jalur Kereta Api Demi Keselamatan
- Datuak Febby: Keterbukaan Informasi Penting untuk Efisiensi Anggaran