Pada Resepsi Peringatan Hari Jadi Sumbar ke-79
Ketua Sementara DPRD Sumbar Ingatkan Pentingnya Pengembangan Potensi Daerah
PADANG, binews.id --Hadiri malam resepsi peringata Hari Jadi Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Ke-79 di Istana Gubernur Sumbar, Selasa (1/10). Ketua sementara DPRD Sumbar Irsyad Syafar ingatkan pentingnya pengembangan potensi daerah dan peningkatan PAD.
Irsyad mengungkapkan, sesuai dengan tema peringatan hari jadi Sumbar ke-79, "Sumbar Maju Bermartabat" harus dimaknai dengan upaya meningkatan segala hal yang berkaitan dengan potensi daerah serta PAD. Kemajuan yang diupayakan, diharapkan membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul cerdas serta madani, sehingga mampu berkontribusi lebih dalam pembangunan daerah dan berdiri di kaki sendiri.
" Dengan SDM yang unggul cerdas dan madani, akan meningkatkan kesejahteraan serta memberikan dampak positif terhadap pembangunan daerah di semua sektor," katanya.
Dia mengungkapkan kondisi sekarang tidak terlepas dari sejarah masa lalu yang berkembang secara dinamis, semua
Baca juga: Sumbar Catat Deflasi 0,24% pada November 2025, Harga Cabai Merah Turun Tajam
perlu merenung dalam keinginan untuk perbaikan Sumbar kedepan, berangkat dari sejarah masyarakat Minang yang dahulunya dikenal dengan tempat lahirnya para pemikir-pemikir ulung. Masa-masa itu diharapkan terulang kembali.
Sebut saja M.Yamin yang gagasannya menjadi pemantik bagi anggota sembilan untuk melahirkan Piagam Jakarta yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya Pancasila pada Juni 1945.
Mohammad Hatta, Wakil Presiden pertama yang dikenal sebagai bapak ekonomi Indonesia. Datuk Ibrahim Tan Malaka yang pemikiran progresifnya menjadi pelecut bagi kaum revolusioner Indonesia, bahkan pemikiranya masih hidup dan menjadi bagian kerangka kritis dari sebagaian kaum pergerakan.
"Adalagi Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih populer dipanggil Buya Hamka, Agus Salim yang terkenal dengan keterampilan berdiplomasi dan lobby yang tinggi, tentu masih banyak lagi tokoh-tokoh lainya yang tak tersebutkan satu persatu," katanya.
Dia juga menyangkan, dalam kancah politik tidak terlihat lagi representasi generasi Minang yang pintar dan mampu menjadi pembeda dalam corak pemikiran. Tidak ada elite-elite yang benar-benar merepresentasikan sebagai cadiak pandai alim ulama dari Minang, yang tersisa hanya mereka yang berdarah Minang tapi tidak berbudaya Minang yang sesungguhnnya.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Bantuan Presiden Tiba di Sumbar, Pemprov Tegaskan Distribusi Cepat ke Titik Bencana
- Dikelola Dinas Kominfo, SP4N LAPOR Kota Padang Terbaik di Sumbar
- AYCM 2025 Ditabuh, Wako Fadly Amran: Pemuda Punya Kekuatan Digital Terbesar di Dunia
- Wali Kota Sawahlunto dan BPJS Kesehatan Bahas Optimalisasi Jaminan Kesehatan serta Validasi Data Peserta
- Sekretariat DPRD Sumbar Enam Kali Berturut-Turut Raih Predikat Informatif di AKIP 2025








