BNN Berhasil Gagalkan Peredaran 624 Kilogram Ganja dari Aceh ke Sumbar, Ketua DPRD Sumbar: Selamatkan Ratusan Ribu Generasi Muda

PADANG, binews.id -- Badan Narkotika Nasional (BNN) RI kembali mencatatkan prestasi dalam pemberantasan peredaran narkoba. Pada Jumat (18/10/2024), BNN berhasil menggagalkan upaya peredaran gelap narkotika golongan I jenis ganja yang berasal dari Aceh, tepatnya Gayo Lues, yang hendak diselundupkan ke Sumatera Barat. Operasi ini berhasil mengamankan tujuh orang pelaku dan barang bukti ganja seberat lebih dari 624 kilogram.
Kepala BNN RI, Komjenpol Marthinus Hukom, dalam konferensi pers di kantor BNN Provinsi Sumatera Barat, Padang, mengungkapkan bahwa operasi ini merupakan hasil kerja sama antara BNN dan Bea Cukai Teluk Bayur, Sumbar. "Tujuh orang pelaku berinisial K, R, P, Z, E, H, dan RK berhasil kami amankan, bersama barang bukti ganja seberat 624.507,41 gram," ujar Marthinus. Ia juga menegaskan bahwa operasi ini merupakan upaya nyata BNN dalam memutus rantai peredaran narkoba di Indonesia.
Pengungkapan Melalui Informasi Masyarakat
Kasus ini bermula dari informasi yang diterima BNNP Sumatera Barat mengenai adanya pengiriman ganja dalam jumlah besar dari Aceh ke Sumatera Barat. Informasi ini kemudian diolah oleh tim pemberantasan BNN, yang langsung melakukan analisa dan investigasi. Pada Jumat, 11 Oktober 2024, sekitar pukul 06.00 WIB, tim gabungan BNN dan Bea Cukai Teluk Bayur berhasil mengidentifikasi dua kendaraan yang mencurigakan, yaitu mobil Daihatsu Grandmax warna putih dan silver hitam, yang melaju beriringan di depan SPBU Padang Matinggi Rao.
Kedua mobil tersebut kemudian diawasi secara intens oleh tim, hingga sekitar pukul 09.00 WIB, di Jalan Raya Lintas Utama Sumatera, Jorong III Koto Tinggi Kenagarian Sundata, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, petugas BNN berhasil menghentikan kedua kendaraan tersebut. Setelah dilakukan penggeledahan, ditemukan 12 karung besar berisi 25 paket ganja yang sudah dikemas. Total ada 300 paket ganja besar, di mana 195 paket ditemukan di lantai bak mobil dan dua paket lainnya dibungkus rapi dengan lakban cokelat yang ditutupi papan triplek.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Sumbar Evi Yandri Hadiri Peringatan Hari Buruh Internasional
"Dari hasil penggeledahan ini, empat tersangka berinisial K, R, P, dan Z berhasil ditangkap. Inisial K, yang diketahui berprofesi sebagai pedagang, mengaku bahwa ganja tersebut diperoleh dari E, seorang pengendali narkoba di Aceh," katanya di depan Kapolda, Irjen Pol Suharyino, Sekda Provinsi, Erinaldi, dan Ketua DPRD Sumbar, Muhidi.
Pengakuan Pelaku dan Penangkapan Lanjutan
Menurut pengakuan K, paket ganja tersebut dibeli dengan harga per paket Rp1.050.000. Dari transaksi ini, K telah membayar uang muka sebesar Rp220 juta, namun masih memiliki hutang sebesar Rp299,75 juta kepada E. Informasi ini menjadi titik pengembangan bagi BNN untuk mengejar pelaku lainnya.
Setelah melakukan investigasi lebih lanjut, Tim Dakjar BNN RI berhasil menangkap E di Medan, Sumatera Utara, bersama rekannya H, yang membantu dalam proses pengiriman ganja tersebut. E berperan sebagai perantara transaksi ganja antara K dan jaringan narkoba di Aceh, sementara H bertugas untuk menyusun paket ganja di dalam mobil.
Tak berhenti di situ, BNN juga melakukan pengembangan kasus dan menemukan 113 paket besar ganja seberat 110.300 gram di sebuah rumah milik tersangka RK. Barang bukti ini ternyata bagian dari pesanan P, yang juga bekerja sama dengan E untuk membeli ganja sejak September 2024.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Sumbar Evi Yandri Resmikan Sarana dan Prasarana Serta Launching Progul SMK 5 Padang
Jaringan Narkoba dari Aceh Hingga Sumbar
Kasus ini mengungkap jaringan narkoba yang cukup luas, di mana E diketahui bertindak sebagai perantara dalam transaksi narkoba besar-besaran. Sementara itu, tersangka H berperan aktif dalam proses pengemasan dan pengiriman ganja. Selain itu, BNN mengidentifikasi seorang tersangka lain berinisial J yang saat ini masih berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO). J diketahui berperan sebagai pengendali utama jaringan narkoba ini dari Blangkejeren, Gayo Lues, Provinsi Aceh.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Nevi Zuairina Minta Dunia Jangan Bungkam, Mari Dukung Kemerdekaan Palestina
- Respons Aspirasi Masyarakat, Wagub Vasko Percepat Perbaikan Infrastruktur Sumbar
- Semen Padang Jadi Andalan Proyek Flyover Sitinjau Lauik, HPSL Prioritaskan Produk Lokal
- Gubernur Sumbar Jamu Menteri PUPR dan Bahas Percepatan Proyek Strategis: Flyover Sitinjau Lauik Jadi Sorotan
- Mahyeldi: Kunjungan Para Menteri Bukti Perhatian Pusat ke Sumbar