Nevi Zuairina : HAN Momen Membentuk Generasi Emas

JAKARTA, binews.id -- Saat ini anak-anak adalah generasi penerus bangsa, buah hati orang tua dan keluarga, sangat penting agar masa depan mereka terjamin dan selamat dari Pandemi 2020 ini. Keadaan Warga masyarakat disarankan tetap dirumah akan berlangsung terus hingga Obat dan vaksin Corona tersedia yang hingga saat ini masih belum ditemukan.
Hal ini dikatakan Anggota DPR RI asal Sumatra Barat yang duduk di Komisi VI, Hj. Nevi Zuairina, pada moment Hari Anak Nasional, 23 Juli 2020.
"Seluruh aktivitas masyarakat yang mengharuskan mengikuti protokol kesehatan, membuat aktivitas di rumah menjadi dominan. Berkumpulnya keluarga di rumah terutama semakin intensnya anak-anak bertemu dengan orang tua yang juga sebagai dampak Sekolah dari rumah (SFH) merupakan waktu berharga anak bersama keluarga," ujar Nevi yang juga ketua HIMPAUDI (Himpunan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia) Provinsi Sumatera Barat
Dikatakan Nevi, Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) dimaknai sebagai kepedulian seluruh bangsa Indonesia terhadap perlindungan anak Indonesia agar tumbuh dan berkembang secara optimal, dengan mendorong keluarga Indonesia menjadi lembaga pertama dan utama dalam memberikan perlindungan kepada anak. Upaya ini akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia dan cinta tanah air di masa pandemi Covid-19.
Politisi PKS ini menambahkan, Peringatan HAN di masa pandemi Covid-19 ini adalah momentum untuk meningkatkan kepedulian semua pilar bangsa Indonesia, baik orangtua, keluarga, masyarakat, dunia usaha, media massa dan pemerintah terhadap pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak. Melalui kepedulian dalam menghormati, menghargai, dan menjamin hak-hak anak tanpa diskriminasi.
Ia sangat menekankan kepada orang tua elemen bangsa kita, bahwa sering bertemunya orang tua dan anak jangan dijadikan beban yang malah akan mengganggu keharmonisan keluarga. Jangan sampai ada kecenderungan meningkatnya kekerasan terhadap anak karena pandemi Covid 19. Di beberapa propinsi, Ada indikasi kenaikan kekerasan kepada anak dimasa pandemi hampir sekitar 25%. Tapi harus disisir terus untuk validasi data ini.
"Pandemi ini sangat berimplikasi pada semua aspek, mulai dari ekonomi, gaya hidup, cara bekerja, cara belajar hingga tumbuh kembang anak yang berubah drastis akibat aktivitas sosialnya. Kurangnya kesempatan bermain dan belajar serta meningkatnya kasus kekerasan selama pandemic sebagai akibat diterapkannya kebijakan jaga jarak maupun belajar dan bekerja di rumah. Tumbuh kembang anak sangat ditentukan dengan kegembiraan mereka. Jadi mesti kita jaga betul anak-anak kita untuk tetap tumbuh menjadi generasi unggul untuk berkompetisi di masa depan", jelas Nevi yang juga ketua TP PKK Sumatera Barat ini.
Baca juga: Nevi Zuairina Sampaikan Jangan Ada Rangkap Jabatan di BUMN, Demi Reformasi Birokrasi yang Bersih
Legislator asal Sumatra Barat II ini menyarankan agar setiap otorita memperkuat layanan-layanan korban kekerasan terhadap anak agar lebih profesional. Setiap Daerah perlu memiliki fasilitas yang memadai dan dikelola oleh orang-orang yang profesional di bidang tumbuh kembang anak.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Yohei Sasakawa: Indonesia Punya Potensi Besar Jadi Percontohan Dunia dalam Eliminasi Kusta
- Mulai Juli, Santri dan Siswa Sekolah Rakyat Bisa Cek Kesehatan Gratis
- 53 Juta Anak Sekolah Bakal Diskrining Kesehatan Mulai Juli Ini
- Saat Detik Menentukan Nyawa: DWP Kemenkes Siapkan Masyarakat Tanggap Darurat
- Kolegium Kebidanan Luncurkan Kurikulum Baru, Bekal Baru bagi Calon Bidan Indonesia?