Mulai Juli, Santri dan Siswa Sekolah Rakyat Bisa Cek Kesehatan Gratis

Jumat, 04 Juli 2025, 11:20 WIB | Kesehatan | Nasional
Mulai Juli, Santri dan Siswa Sekolah Rakyat Bisa Cek Kesehatan Gratis
Pemerintah resmi menggulirkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi masyarakat Indonesia, termasuk siswa sekolah rakyat dan santri di pesantren. IST

JAKARTA, binews.id -- Pemerintah resmi menggulirkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi masyarakat Indonesia, termasuk siswa sekolah rakyat dan santri di pesantren. Program ini akan mulai berjalan pada awal Juli 2025 sebagai bagian dari agenda strategis nasional untuk membangun generasi yang sehat dan tangguh.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Prof. Pratikno, menyebut program ini sudah memasuki tahap akhir persiapan. CKG akan dilaksanakan di sekolah-sekolah di bawah naungan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Agama (Kemenag), dan Kementerian Sosial (Kemensos).

"Oleh karena itu kita butuh Pak Menteri Kesehatan, butuh dukungan dari berbagai pihak—baik itu Pak Mendikdasmen, Pak Menag, Pak Mensos, termasuk Pak Mendagri. Dan juga karena kaitannya nanti membutuhkan dukungan internet dan lain-lain, oleh karena itu juga (perlu) dukungan dari Kominfo," ujar Prof. Pratikno saat Rapat Tingkat Menteri di Jakarta, Senin (3/6).

Pelaksanaan program akan dimulai dari sekolah rakyat pada Juli, kemudian menyusul sekolah-sekolah di bawah Kemendikdasmen dan madrasah pada Agustus.

Baca juga: 53 Juta Anak Sekolah Bakal Diskrining Kesehatan Mulai Juli Ini

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa program ini merupakan salah satu quick win Presiden Prabowo Subianto dan menjadi program pemeriksaan kesehatan terbesar yang pernah dijalankan pemerintah.

"Ini adalah program terbesar di Kementerian Kesehatan dan juga di pemerintah karena targetnya 280 juta orang setiap tahun," kata Menkes Budi.

Tahun ini, Kementerian Kesehatan menargetkan 53 juta pelajar sebagai sasaran utama. Program CKG sudah mulai dijalankan sejak 10 Februari 2025 melalui Puskesmas, dan hingga kini sudah 11 juta orang yang menjalani pemeriksaan.

"Untuk mencapai target 53 juta, kita perlu melakukan pemeriksaan langsung di sekolah karena jumlah anak usia sekolah mencapai angka tersebut," jelasnya.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu'ti, mendukung penuh program ini karena dapat menjadi dasar untuk membangun lingkungan sekolah yang lebih sehat.

"Nanti hasil-hasil dari pemeriksaan kesehatan itu menjadi input untuk kita membangun sekolah sehat," ujarnya.

Halaman:

Penulis: Imel
Editor: Imel

Bagikan: