Bupati Pessel Tinjau Inovasi Semen Padang, Jajaki Kolaborasi Pascabencana dan Pengelolaan Sampah

PADANG, binews.id — Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) menjajaki kerja sama dengan PT Semen Padang terkait pengelolaan sampah dan rehabilitasi infrastruktur pascabencana. Rencana ini mengemuka saat Bupati Pessel, Hendrajoni, melakukan kunjungan kerja ke pabrik semen pertama di Asia Tenggara tersebut, Kamis (22/5).
Bupati didampingi Sekretaris Daerah Mawardi Roska, sejumlah kepala dinas, para camat, dan staf. Rombongan disambut Direktur Keuangan & Umum PT Semen Padang Oktoweri, bersama jajaran manajemen, antara lain Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan Iskandar Z. Lubis, Kepala Departemen Perencanaan & Pengendalian Produksi Hendrio Harmel, Kepala Unit Komunikasi & Kesekretariatan Nur Anita Rahmawati, serta perwakilan SIG dan AFR.
Dalam kunjungan itu, rombongan mendapat paparan mengenai sejumlah inovasi berkelanjutan perusahaan. Salah satu yang menjadi sorotan adalah SEPABLOCK (Bata Interlock Presisi/BIP), produk konstruksi tahan gempa yang dinilai cocok untuk percepatan pemulihan infrastruktur di Pessel pascabanjir besar pada Maret 2024.
"Sebagai anak usaha dari SIG, PT Semen Padang siap berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dalam program rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Kami tidak hanya hadir melalui produk semen berkualitas dan harga kompetitif, tetapi juga melalui inovasi produk turunan, seperti SEPABLOCK atau Bata Interlock Presisi (BIP)," kata Oktoweri.
Baca juga: UNP dan Maxim Indonesia Jajaki Kolaborasi CSR dan Inovasi Transportasi Ramah Lingkungan
Ia menjelaskan, SEPABLOCK unggul dalam efisiensi pemasangan, ketahanan terhadap gempa, serta ramah lingkungan. Produk ini telah teruji dan siap dimanfaatkan untuk program rehabilitasi rumah warga terdampak bencana.
Selain sektor konstruksi, Pemkab Pessel juga menunjukkan minat terhadap program pengelolaan sampah digital Nabuang Sarok. Inisiatif ini mendorong partisipasi masyarakat dalam memilah dan menyetorkan sampah rumah tangga melalui aplikasi digital, yang kemudian diolah menjadi bahan bakar alternatif untuk proses produksi semen.
Program ini telah diterapkan di Kota Padang, Kabupaten Solok, dan Kabupaten Agam, serta mendapat dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam penanganan sampah laut.
"Kami melihat ini sebagai solusi konkret, terutama untuk kawasan wisata. Sampah bisa menjadi sumber ekonomi bila dikelola dengan teknologi," ujar Hendrajoni.
Ia juga menyinggung arahan Presiden Prabowo yang menekankan pentingnya pengelolaan sampah modern dan bernilai ekonomi. "Tidak boleh ada lagi daerah yang tertinggal dalam urusan sampah. Kami siap menindaklanjuti kerja sama ini," tegasnya.
Pada kesempatan itu, PT Semen Padang juga memperkenalkan Program Kaliandra, inisiatif energi terbarukan berbasis biomassa. Tanaman Kaliandra ditanam di lahan kritis dan digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. PT Semen Padang nantinya sebagai off taker (pembeli produk) dan dipakai untuk subsitusi bahan bakar batu bara.
Penulis: Imel
Editor: Imel
Berita Terkait
- Syiar Islam di Ujung Negeri, UPZ Baznas Semen Padang Safari Dakwah ke Mentawai
- Perkuat Komitmen, KAI Divre II Sumbar Kembali Kucurkan Dana Bantuan TJSL di Kota Padang
- Belajar Pengelolaan Kehumasan, Komisi I DPRD Tanah Datar Kunjungi Biro Adpim
- UNP Raih 100 Persen Pelaporan LHKPN, Inspektorat Jenderal Kemdiktisaintek Beri Apresiasi
- UNP dan PT. Supreme Energy Sepakati Program Pelatihan Calon Karyawan Bertema Apprentice