Pemkab Solok Gelar Sosialisasi Optimasi Lahan Non Rawa 2025, Anggarkan Rp11 Miliar untuk 102 Kelompok Tani

Jumat, 20 Juni 2025, 10:14 WIB | Pemerintahan | Kab. Solok
Pemkab Solok Gelar Sosialisasi Optimasi Lahan Non Rawa 2025, Anggarkan Rp11 Miliar untuk...
Pemerintah Kabupaten Solok melalui Dinas Pertanian menggelar sosialisasi optimasi lahan non rawa tahun 2025 ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan para petani di Kabupaten Solok. bertempat di Ruang Solok Nan Indah, Kamis (19/6)

Arosuka, binews.id -- Pemerintah Kabupaten Solok melalui Dinas Pertanian menggelar sosialisasi optimasi lahan non rawa tahun 2025

ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan para petani di Kabupaten Solok. bertempat di Ruang Solok Nan Indah, Kamis 19 Juni 2025.

Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Solok H. Candra, Kepala Dinas Pertanian Kenedy Hamzah beserta jajaran, Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Solok Selayo dan BSI KCP Solok Ahmad Dahlan 1, Penyuluh Pertanian dan para kelompok tani penerima manfaat.

Adapun anggaran yang akan diberikan Pemerintah Pusat (Kementan) untuk program ini adalah sebesar Rp. 11 Milyar lebih, kepada 102 kelompok tani penerima manfaat. Untuk target luasan lahan yang akan dioptimalkan adalah 2.005 Ha dengan pelaksanaan swakelola oleh kelompok tani.

Kenedy Hamzah mengatakan bahwa tidak ada satu sen pun dana bantuan tersebut yang akan digunakan untuk jasa petugas atau dinas. "Kalau ada nanti yang minta-minta, silahkan laporkan langsung ke saya," tegas Kenedy.

Wakil Bupati Solok, H. Candra berpesan agar kegiatan ini betul-betul dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan tidak ada penyelewengan. "Kita harus menjalankan betul program-program yang ada sesuai dengan semangat pembangunan yang digaungkan oleh Presiden Prabowo Subianto, tidak ada cawe-cawe dan penyalahgunaan anggaran," ujar Wabup.

"Kita optimis dengan adanya program pusat yang kita kolaborasikan dengan metode basawah pokok murah akan meningkatkan hasil panen," ujar Wabup menambahkan.

Wabup juga menyebutkan Kabupaten Solok memiliki tantangan untuk memenuhi permintaan import hortikultura ke Malaysia seperti bawang merah dan permintaan kopi melalui Komut HNI. Fokus ke depan adalah pertanian dan pariwisata, karena mayoritas masyarakat Kabupaten Solok adalah petani dan memiliki potensi destinasi wisata yang beragam. Dengan adanya program ini, diharapkan dapat meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan petani di Kabupaten Solok.(bi/Mak i)

Penulis: Imel
Editor: Imel

Bagikan: