UNP Luncurkan Migran Centre, Pertama di Luar Jawa untuk Siapkan Tenaga Kerja Global

Minggu, 29 Juni 2025, 13:45 WIB | Pendidikan | Kota Padang
UNP Luncurkan Migran Centre, Pertama di Luar Jawa untuk Siapkan Tenaga Kerja Global
Universitas Negeri Padang (UNP) mencatat sejarah sebagai perguruan tinggi pertama di luar Pulau Jawa dan yang kedua di Indonesia yang memiliki Migran Centre, sebuah pusat layanan terpadu untuk menyiapkan tenaga kerja terampil yang siap bersaing. IST

PADANG, binews.id — Universitas Negeri Padang (UNP) mencatat sejarah sebagai perguruan tinggi pertama di luar Pulau Jawa dan yang kedua di Indonesia yang memiliki Migran Centre, sebuah pusat layanan terpadu untuk menyiapkan tenaga kerja terampil yang siap bersaing di pasar kerja internasional.

Peresmian Migran Centre UNP dilakukan langsung oleh Direktur Jenderal Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri (P3KLN) Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Dr. Dwi Setiawan Susanto, S.E., M.Si., Ak., bersama Rektor UNP, Prof. Krismadinata, Ph.D., bertepatan dengan hari pertama pelaksanaan Wisuda ke-139 UNP, Jumat (28/6/2025).

Peluncuran ini juga ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara UNP dengan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia serta Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), dalam rangka penguatan kerja sama persiapan dan penempatan calon pekerja migran Indonesia ke luar negeri.

Dirjen Dwi Setiawan menyampaikan apresiasinya terhadap langkah strategis UNP yang tidak hanya menyediakan infrastruktur lengkap seperti ruang kelas, hotel praktik, dan area pelatihan, tetapi juga menerapkan sistem pembinaan terintegrasi bagi mahasiswa sejak dini.

"Migran Centre ini merupakan one stop service yang menyiapkan bukan hanya keterampilan kerja dan kemampuan bahasa, tapi juga karakter, empati, kesabaran, dan loyalitas. Inilah keunggulan pekerja migran Indonesia di mata dunia," ujarnya saat ditemui wartawan di Auditorium UNP.

Dwi Setiawan menambahkan, pekerja migran Indonesia berkontribusi besar terhadap perekonomian daerah melalui remitansi. "Di satu desa saja bisa ada lebih dari 200 pekerja migran yang mengirim hingga Rp500 juta per bulan. Jadi ini bukan hanya tentang pekerjaan, tetapi juga dampak ekonomi yang nyata," tegasnya.

Sementara itu, Senior Eksekutif UNP, Prof. Ganefri, Ph.D., menjelaskan bahwa Migran Centre UNP dibangun dengan dukungan Kementerian Ketenagakerjaan dan terbuka bagi seluruh lulusan perguruan tinggi di Sumatera Barat, terutama jenjang pascasarjana, serta masyarakat umum.

"Ini bentuk nyata komitmen UNP untuk menyiapkan SDM Sumbar yang mampu bersaing di pasar kerja global, khususnya di negara-negara seperti Jepang, Timur Tengah, Taiwan, dan Hong Kong," kata Prof. Ganefri.

Dalam mendukung kesiapan kerja global, Migran Centre UNP menyediakan pelatihan empat bahasa utama: Inggris, Jepang, Arab, dan Mandarin. Bahkan, pada Oktober 2025 mendatang, UNP dijadwalkan menjadi tuan rumah pendirian Confucius Institute, pusat pembelajaran bahasa dan budaya Mandarin hasil kerja sama dengan Tianjin Foreign Studies University, Tiongkok.

Lebih lanjut, Prof. Ganefri menegaskan bahwa UNP akan menjajaki berbagai skema penempatan tenaga kerja, termasuk skema antar pemerintah (G2G), kerja sama dengan sektor swasta (G2P), hingga koneksi dengan diaspora Indonesia yang memiliki usaha di luar negeri.

Dengan hadirnya Migran Centre, UNP memperkuat perannya sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya mencetak lulusan berdaya saing, tetapi juga menjadi jembatan strategis antara SDM lokal dan peluang kerja internasional. (bi/rel/mel)

Penulis: Imel
Editor: Imel

Bagikan: