Layanan Kesehatan Haji Indonesia di Arab Saudi Berhasil Tekan Angka Kematian Jemaah Tahun 2025

Senin, 14 Juli 2025, 12:43 WIB | Kesehatan | Nasional
Layanan Kesehatan Haji Indonesia di Arab Saudi Berhasil Tekan Angka Kematian Jemaah Tahun...
Kepulangan kelompok terbang (Kloter) KJT 28 ke tanah air pada tanggal 10 Juli 2025 menandai telah berakhirnya seluruh rangkaian ibadah haji Tahun 1446H/2025M. IST

MADINAH, binews.id -- Kepulangan kelompok terbang (Kloter) KJT 28 ke tanah air pada tanggal 10 Juli 2025 menandai telah berakhirnya seluruh rangkaian ibadah haji Tahun 1446H/2025M. Dengan kembalinya kloter terakhir ini ke Indonesia juga merupakan momentum bagi layanan Kesehatan Haji Indonesia di Arab Saudi yang resmi berhenti beroperasi.

"Hari ini adalah penutupan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Madinah. Dengan demikian, seluruh pelayanan kesehatan haji Indonesia di Arab Saudi telah berhenti beroperasi," tutur dr. Mohammad Imran, MKM, Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi dalam sambutannya pada penutupan KKHI Daker Madinah (10/7).

Selama penyelenggaraan ibadah haji, KKHI Daker Madinah telah melayani 241 jemaah rawat inap dan rawat jalan. Tiga diagnosis penyakit terbanyak yang ditangani adalah pneumonia, hipertensi, dan diabetes melitus.

Lebih lanjut, dr. Imran mengingatkan kepada PPIH Bidang Kesehatan dan Tenaga Pendukung Kesehatan (TPK) agar senantisa bersyukur sudah diberikan amanah dan memohon ampun di dalam melayani tamu Allah SWT. "Saat bertugas belum maksimal dalam melayani jemaah, kita harus banyak-banyak memohon ampunan-Nya," pesannya.

Sebagai bagian dari perjalanan ibadah haji tahun ini, banyak hal-hal yang tidak terduga di dalam menjalani pelayanan kesehatan haji di Arab Saudi.

"Beradaptasi dengan kebijakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Arab Saudi dengan informasi yang kurang jelas dari awal, di sini kita terkendala dalam bertugas. Izin operasional KKHI terbatas pada rawat jalan dan jumlah klinik sektor juga dibatasi jumlahnya," jelas dr. Imran.

Ia juga menambahkan bahwa selama ini meskipun izin operasional masih dalam proses, tim KKHI Makkah dan Madinah, maupun sektor dan pos kesehatan satelit di pemondokan bisa melakukan pelayanan. Namun, dengan kebijakan saat ini, layanan kesehatan haji Indonesia di Arab Saudi tidak bisa melayani sampai izin terbit dan seringkali disidak.

Meskipun demikian, ia pun bersyukur layanan kesehatan haji Indonesia di KKHI Makkah dan Madinah masih bisa terlaksana untuk melayani jemaah. Salah satunya adalah program tanazul yang berjalan dengan lancar dan baik.

"Saya melihat program tanazul, alhamdulillah tidak ada yang berhenti di tengah jalan. Pasien jemaah tanazul, alhamdulillah selamat sampai di Indonesia, meski harus mendapatkan perawatan lanjutan," bebernya.

Menurut dr. Imran, kunci kesuksesan tanazul adalah komunikasi yang jelas antar Daker Makkah, Madinah, dan Bandara. Jemaah tanazul yang sudah melalui proses seleksi oleh DPJP di KKHI harus dikomunikasikan kepada maskapai yang ada di Bandara.

Di sisi lain, kelancaran dan kerja keras tim yang baik pada pelayanan kesehatan haji tahun 1446H/2025M juga ditunjukkan dengan penurunan angka kematian jemaah haji yang lebih rendah dari tahun 2024.

Halaman:

Penulis: Imel
Editor: Imel

Bagikan: