Layanan Kesehatan Haji Indonesia di Arab Saudi Berhasil Tekan Angka Kematian Jemaah Tahun 2025

"Tahun ini, data Siskohatkes per tanggal 10 Juli 2025, cut-off pukul.16.00 WAS terdapat 446 jemaah haji yang wafat. Menurun dari tahun 2024 dengan sejumlah 461 orang jemaah yang meninggal dunia," ungkap dr. Imran.
Adapun, selama 70 hari pelaksanaan ibadah haji terdapat jumlah kumulatif jemaah yang dirawat di RSAS sebanyak 1.710 dengan diagnosis terbanyak adalah pneumonia, diabetes melitus, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Sedangkan, terkait kefarmasian sebesar 12.396 layanan dengan pemakaian obat terbanyak adalah tablet flu batuk kombinasi.
"Walaupun sudah menghentikan layanan, selama PPIH Bidang Kesehatan belum kembali ke Indonesia, maka 43 pasien yang masih dirawat inap di RSAS akan terus divisitasi," pungkas dr. Imran.
dr. Imran menyatakan akan terus menjalin komunikasi dengan Kemenkes Arab Saudi.
"Mereka di bulan Agustus nanti akan datang ke Indonesia untuk mengetahui sedetil-detilnya persiapan layanan ibadah haji 2026. Kami akan menyampaikan catatan pelaksanaan di tahun 2025, sebagai bahan evaluasi bersama sekaligus masukan bagi implementasi kebijakan Kemenkes Arab Saudi untuk pelayanan kesehatan jemaah haji yang lebih baik," tuturnya. (bi/rel/mel)
Penulis: Imel
Editor: Imel
Berita Terkait
- Kemenkes Dorong AI dan Bioteknologi untuk Kesehatan
- Yohei Sasakawa: Indonesia Punya Potensi Besar Jadi Percontohan Dunia dalam Eliminasi Kusta
- Mulai Juli, Santri dan Siswa Sekolah Rakyat Bisa Cek Kesehatan Gratis
- 53 Juta Anak Sekolah Bakal Diskrining Kesehatan Mulai Juli Ini
- Saat Detik Menentukan Nyawa: DWP Kemenkes Siapkan Masyarakat Tanggap Darurat
Kemenkes Dorong AI dan Bioteknologi untuk Kesehatan
Nasional - 14 Juli 2025