Masifkan GPM, Wujud Kolaborasi Bank Indonesia, Bulog dan Pemprov Sumbar Stabilkan Harga Pangan
Berdasarkan catatan BI, pada periode Agustus--September 2025 harga beras medium relatif stabil, hanya naik tipis dari Rp17.125 menjadi Rp17.126 per kilogram. Sementara itu, gula pasir turun dari Rp18.425 menjadi Rp18.386 per kilogram, dan bawang merah mengalami penurunan signifikan dari Rp56.500 menjadi Rp33.000 per kilogram. Adapun minyak goreng sedikit meningkat dari Rp20.950 menjadi Rp20.971 per liter.
Majid menyebut harga beras kini mulai terkendali, salah satunya berkat keberadaan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). "Masyarakat sudah mulai beralih ke beras SPHP, sehingga membantu menekan harga di pasaran," jelasnya.
Meski demikian, sejumlah komoditas masih menunjukkan tren kenaikan. Harga daging ayam ras naik dari Rp46.973 menjadi Rp48.071 per kilogram, sementara cabai merah keriting melonjak tajam dari Rp42.443 menjadi Rp78.488 per kilogram.
"Cabai merah masih bertahan di level tinggi. Berdasarkan data nasional, produksi cabai memang kurang baik. Kondisi ini perlu menjadi perhatian pemerintah daerah untuk memperluas areal tanam serta mengatur pola tanam, sehingga produksi cabai dapat lebih berkelanjutan," kata Majid.
Bulog Sumbar Pastikan Stok Pangan Aman untuk Intervensi Pasar
Kepala Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Barat, R. Darma Wijaya, memastikan kesiapan Bulog dalam mendukung intervensi pasar guna menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. Ketersediaan stok beras, gula pasir, dan minyak goreng dipastikan dalam kondisi aman.
Menurut Darma, Bulog terus bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Bank Indonesia, Dinas Pangan, serta pemerintah daerah untuk mengawal program operasi pasar murah.
"Kami terus memantau perkembangan harga kebutuhan pokok di pasar. Stok cukup dan kami siap mendukung pelaksanaan operasi pasar murah," ujarnya.
Intervensi melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) dinilai menjadi salah satu instrumen penting dalam strategi pengendalian inflasi pangan di daerah. Namun demikian, Darma menambahkan bahwa penguatan di sisi produksi dan distribusi masih menjadi tantangan utama dalam upaya menjaga kestabilan harga komoditas secara berkelanjutan. (mel)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Sumbar Bidik Pertumbuhan 7,3 Persen, Gubernur Tekankan Inovasi dan Kepemimpinan Transformasional
- Sektor Jasa Keuangan Sumbar Tumbuh Stabil, Dorong Ekonomi Regional di Triwulan III-2025
- Sekjen Kemensos Robben Rico Kagumi Rumah SEPABLOCK PT Semen Padang
- Gubernur Sumbar Tawarkan Proyek Wakaf Produktif Senilai Rp860 Miliar di Konferensi Wakaf Internasional 2025
- Permintaan Global Membaik, Sumbar akan Kembali Ekspor Gambir ke India
Sekjen Kemensos Robben Rico Kagumi Rumah SEPABLOCK PT Semen Padang
Ekonomi - 18 November 2025
Hadir di Rakerda REI Khusus Batam 2025, SEPABLOCK Diminati Pengembang
Ekonomi - 17 November 2025







