Gubernur Sumbar Ajak Perguruan Tinggi Perkuat Sinergi untuk Kemajuan Bangsa

Jumat, 07 November 2025, 11:16 WIB | Pendidikan | Kota Padang
Gubernur Sumbar Ajak Perguruan Tinggi Perkuat Sinergi untuk Kemajuan Bangsa
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menyambut hangat kedatangan para anggota Forum Majelis Wali Amanat Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (MWA PTN-BH) se-Indonesia. IST

PADANG, binews.id -- Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menyambut hangat kedatangan para anggota Forum Majelis Wali Amanat Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (MWA PTN-BH) se-Indonesia.

Acara Temu Ramah dan Pengenalan Sumatera Barat itu digelar Kamis (6/11/2025) malam di Auditorium Gubernuran dengan suasana yang penuh keakraban.

Mahyeldi menyampaikan rasa gembiranya atas kehadiran para peserta. Ia berharap momen ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga membuka jalan bagi kerja sama yang kuat antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah.

"Terima kasih kepada Universitas Negeri Padang yang telah memprakarsai kegiatan ini. Semoga menjadi pintu pembuka kerja sama yang berkelanjutan," ujar Mahyeldi.

Dalam sambutannya, Mahyeldi memperkenalkan Sumatera Barat sebagai provinsi yang tidak hanya indah secara alam, tetapi juga kaya nilai dan peradaban. Ia menjelaskan bahwa masyarakat Minangkabau memiliki sistem kekerabatan unik yang dikenal dengan matrilineal, di mana garis keturunan ditarik dari pihak ibu.

Tradisi ini, katanya, telah melahirkan semangat merantau dan haus akan ilmu pengetahuan. Dari budaya itulah muncul banyak tokoh besar bangsa seperti Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, hingga Mohammad Natsir.

"Budaya merantau inilah yang membentuk karakter masyarakat Minangkabau mandiri, berilmu, dan berdaya juang tinggi," tuturnya.

Mahyeldi juga menyinggung falsafah hidup orang Minang, Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK), yang menjadi landasan moral masyarakat dalam menjalani kehidupan modern tanpa kehilangan jati diri. Nilai-nilai itu, ujarnya, harus terus dijaga agar menjadi pedoman di tengah perubahan zaman.

Dalam kesempatan itu, Mahyeldi memaparkan tiga pilar kolaborasi yang bisa dikerjasamakan dengan PTN-BH seluruh Indonesia. Pertama, penguatan ketahanan bencana dan lingkungan. Sebagai wilayah yang berada di jalur Ring of Fire, Sumbar membutuhkan dukungan riset dan teknologi dari kampus untuk memperkuat sistem peringatan dini dan membangun infrastruktur tahan bencana.

Ketiga, reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan. Menurutnya, peningkatan kompetensi ASN membutuhkan dukungan dari dunia akademik melalui pelatihan dan pendidikan berkelanjutan.

"Kami sangat terbuka terhadap masukan dan kritik yang membangun. Kritik berbasis data adalah vitamin bagi birokrasi agar tetap sehat dan responsif," tegas Mahyeldi.

Halaman:

Penulis: Imel
Editor: Imel

Bagikan: