Ekosistem Pembayaran Digital Sumbar Tumbuh Pesat, QRIS Dominasi Transaksi
TANAH DATAR, binews.id -- Ekosistem pembayaran digital di Sumatera Barat (Sumbar) terus menunjukkan perkembangan pesat. Salah satu indikatornya adalah peningkatan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang semakin mendominasi transaksi masyarakat. Perkembangan ini tidak hanya mencerminkan perubahan perilaku konsumen, tetapi juga menunjukkan keberhasilan program digitalisasi sistem pembayaran yang digencarkan Bank Indonesia (BI).
Deputi Direktur BI Sumbar, Dandy Indarto Seno, mengungkapkan bahwa perkembangan penggunaan QRIS hingga September 2025 telah melampaui target yang ditetapkan untuk tahun ini. Pencapaian tersebut dinilai sangat signifikan dan menjadi bukti bahwa masyarakat semakin nyaman bertransaksi secara digital.
Dari sisi jumlah merchant, pertumbuhan QRIS di Sumbar meningkat tajam. Pada akhir Desember 2024 jumlah merchant tercatat 56.917, namun melonjak drastis menjadi 658.439 merchant pada September 2025. Lonjakan ini menunjukkan penambahan sekitar 96.522 merchant atau setara dengan 144,24 persen dari target tahun 2025.
Tidak hanya merchant, jumlah pengguna QRIS juga mengalami kenaikan yang kuat dan konsisten. Hingga September 2025, jumlah pengguna tercatat bertambah sebanyak 42.874 orang. Angka tersebut membuat capaian penggunaan QRIS telah menyentuh 145,88 persen dari target yang sebelumnya direncanakan.
Aktivitas transaksi pun menunjukkan performa positif. Volume transaksi QRIS di Sumbar mampu menembus angka 44,09 juta kali atau 110,59 persen dari target tahun 2025. Hal ini menandakan bahwa masyarakat semakin intens menggunakan QRIS dalam kegiatan ekonomi sehari-hari.
Secara nominal, total nilai transaksi QRIS di Sumbar juga mencatatkan pertumbuhan stabil. Pada September 2025, nominal transaksi tercatat mencapai sekitar Rp667,9 miliar. Menurut BI, tren ini akan terus meningkat seiring semakin luasnya adopsi pembayaran digital oleh berbagai sektor ekonomi.
Dandy menekankan bahwa sistem pembayaran memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas ekonomi. Sistem pembayaran yang lancar mendukung efektivitas transaksi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. Selain itu, efisiensi sistem pembayaran juga mampu mempercepat perputaran uang dalam perekonomian.
Untuk memperkuat ekosistem digital, BI terus mengembangkan layanan QRIS dengan beragam inovasi. Salah satu pengembangan utama adalah QRIS Cross Border yang memungkinkan transaksi lintas negara. Inovasi ini diharapkan dapat membuka peluang lebih besar bagi pelaku usaha lokal untuk menjangkau pasar internasional.
Saat ini, QRIS Cross Border telah diterapkan di beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Jepang. Ke depan, BI juga membuka peluang kerja sama dengan Arab Saudi, sehingga transaksi pembayaran bagi jemaah umrah dan haji dapat berlangsung lebih mudah dan efisien.
Selain itu, BI juga menghadirkan inovasi QRIS Tuntas yang memungkinkan pengguna melakukan tarik tunai, setor tunai, hingga transfer melalui QRIS. Bahkan, BI tengah menyiapkan layanan QRIS Tap berbasis teknologi Near Field Communication (NFC) yang direncanakan akan mulai digunakan untuk moda transportasi umum pada tahun 2025. Inovasi-inovasi ini diharapkan dapat semakin memperluas inklusi keuangan masyarakat. (bi/mel)
Penulis: Imel
Editor: Imel
Berita Terkait
- Sinergi dan Digitalisasi Kendalikan Inflasi, Tanah Datar Menuju TPID Award Kelima
- Membaca Pertumbuhan, Menemukan Kesenjangan: BPS Tekankan Literasi Data bagi Jurnalis Sumbar
- BI Sumbar Gelar Capacity Building Media untuk Perkuat Jurnalisme Ekonomi di Era Digital
- Stabilisasi Harga, Pemkab Tanah Datar Gelar Gerakan Pangan Murah
- Buka Pelatihan Pengelolaan Bisnis, Bupati Eka Putra: Pabrik Pengelolaan Saos Tomat akan Terealisasi Tahun Ini







