Sumbar Peringkat 3 dalam Realisasi Belanja APBD Provinsi se-Indonesia

PADANG, binews.id -- Sumatera Barat menduduki peringkat ke 3 dalam presentase realisasi belanja APBD provinsi se-Indonesia tahun anggaran 2020. Data ini berdasarkan laporan Pemda (data diolah), Ditjen Biba Keuangan Daerah 2020, update 10 September lalu.
"Persentase realisasi Sumbar sebanyak 60.48%, dibawah DKI Jakarta serta Sulawesi Selatan yang berturut-turut mendapat 65.07% dan 62.55%. Tapi secara umum, realisasi Kita diatas rata-rata APBN sebesar 53.18%," sebut Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dalam rilisnya, Rabu (30/9).
Realisasi belanja tersebut mengulangi capaian serupa pertengahan kuartal ketiga kemarin.
"Berarti Kita masih on track, berjalan sesuai jalur. Saya minta OPD tetap fokus pada perencanaan serapan anggaran. Jangan ditunda-tunda," imbau gubernur 2 periode tersebut.
Baca juga: FJPI Sumbar dan KPU Padang Galakkan Partisipasi Perempuan di Pilkada 2024
Imbauan Gubernur Irwan sebanding dengan permintaan pemerintah pusat agar pemimpin di daerah segera merealisasikan belanja daerahnya, terutama menekan dampak pandemi Covid-19 yang semakin meluas.
Menteri Keuangan (Menkeu) dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) telah menerbitkan Surat Edaran Bersama (SEB) yang salah satu isinya mencantumkan tentang percepatan realisasi APBD tahun anggaran 2020.
"SEB bertujuan memberikan informasi dan pemahaman yang sama kepada pemimpin daerah atas langkah-langkah percepatan realisasi belanja APBD dalam rangka penanganan pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi daerah," imbuhnya.
Lebih lanjut Irwan mengutarakan, SEB tersebut menyeru gubernur/bupati/walikota melaksanakan pengadaan barang dan jasa belanja daerah dengan mengutamakan produk dalam negeri. Disamping itu juga melakukankan percepatan realisasi belanja infrastruktur daerah dengan mengutamakan padat karya, serta mempercepat implementasi jaring pengaman sosial dari APBD.
Baca juga: Di Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2024, Pepsodent sebagai Official Oral Care Partner
"Hasil atau rincian kinerja realisasi belanja APBD tersebut nantinya wajib dilaporkan sesuai peraturan berlaku. Hal ini sebagai bahan evaluasi capaian output dari realisasi belanja APBD dan dasar pertimbangan pemerintah pusat terhadap kebijakan tahun berikutnya," terang gubernur.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Polri Bongkar Tambang Timah Ilegal di Bekasi, Kerugian Negara Capai Rp10 Miliar
- Polri Ungkap Tiga Kasus Besar Judi Online: Sita Aset Rp61 Miliar, Ungkap Sindikat Internasional
- Polri Tegas, Pelaku Penembakan Polisi di Sumbar di PTDH
- Bapemperda DPRD Sumbar Datangi Kemendagri
- Polri Berhasil Ungkap 397 Kasus TPPO dan 482 Tersangka, Selamatkan 904 Korban dalam Sebulan