Pacu Itiak Payakumbuh Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Begini Sejarahnya!

Timbullah ide dari Burahan untuk menerbangkan Itiak tidak lagi di sawah, melainkan di jalan perkampungan masyarakat, ternyata Itiak tetap bisa terbang dengan baik. Burahan dan temannya mencoba mengadakan Pacu Itiak seadanya lalu mengenalkan kemasyarakat tentang kegiatan ini, tepat pada tahun 1928 dari hasil uji coba pacu Itiak dari atas bukit, dan dari sawah kesawah lalu dibawa ke jalan besar, maka diadakanlah lomba Pacu Itiak pada acara-acara besar yang ada di nagari, seperti Alek Nagari, Pernikahan, Batagak Rumah Gadang, dan alek nagari lainnya yang di iringi dengan pantun-pantun adat dan gurindam.
Pacu Itiak yang merupakan kegiatan rutin yang diadakan ditengah-tengah masyarakat merupakan tradisi yang digemari oleh berbagai kalangan, bukan hanya di Indonesia saja tradisi ini telah nikmati oleh warga negara asing yang ikut menyaksikan langsung kegiatan Pacu Itiak.
Pacu Itiak ini selain menyajikan hiburan juga memberikan makna penting pada pembelajaran nilai-nilai budaya seperti fokus pada tujuan, patuh pada perintah dan aturan, taat terhadap pimpinan, jujur, sabar, pandai membedakan, adanya nilai ekonomis untuk peternak Itiak dan masyarakat patriotisme, persaingan, kekeluargaan, kerjasama dan kekompakan.
Adanya proses yang dilalui untuk menjadikan Itiak sebagai salah satu icon kota Payakumbuh, juga memiliki makna penting dan sejarah yang harus dijaga dan dikembangkan.
Kedepannya Pacu Itiak ini tak hanya sebagai hiburan semata, juga akan dikembangkan untuk jangka yang lebih panjang dengan terorganisasi dengan baik, menciptakan lapangan kerja baru yaitu terbentuknya UMKM yang ada dimasyarakat terhadap penghasilan yang ekonomis: penjualan baju dengan beground Kota Payakumbuh dan Itiak, Rendang Itiak dan olahan usaha lainnya, serta adanya regenerasi yang akan melanjutkan tongkat estafet Pacu Itiak ini. (do)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- A.S Dt Majo Lobiah Nan Kuniang Pimpin KAN Koto Panjang Lamposi Periode 2025 - 20230
- Ketua DPRD Supardi: Payakumbuh Perlu Upaya Ekstra untuk Menjadi Kota Tujuan Wisata Budaya
- Menikmati Ragam Kuliner Tradisional Sambil Belajar Ketahanan Pangan Ala Minangkabau di PSP
- Ketua DPRD Sumbar Supardi : Pameran Kuliner Upaya Kenalkan Makanan Tradisional Minang ke Mancanegara
- Wakil Wali Kota Payakumbuh Buka Gelaran SAF 2021