HAND SANITIZER LANGKA, IKA Unand Gerak Cepat Galang Dana 'Basamo'
PADANG, binews.id — Ikatan Alumni (IKA) Unand memahami galaunya masyarakat Sumbar karena langkanya alat antisipasi terpapar virus Corona seperti hand Sanitizer (cairan pencuci tangan).
"Tidak bisa didiamkan, prinsip menghadapi serangan virus corona yang sudah masuk ke Sumbar harus dengan gerakan bersama, bahu-membahu tidak latah menyalahkan pemerintah terus,"ujar Sekjen IkA Unand Prof Reni Mayerni, Selasa (17/3) lewat siaran pers IKA Unand.
Sehingga itu, IKA Unand melakukan gerakan cepat dengan menggalang dana kepedulian untuk pembuatan hand sanitizer oleh Mahasiswa di Unand.
"Ya dana 'basamo' untuk membuat hand sanitizer yang diproduksi massal dan dibagikan ke masyarakat Padang khususnya dan Sumbar umumnya,"ujar Reni.
Baca juga: Kongres VII IKA Unand Digelar 29 November 2025 di Padang, Gubernur Sumbar Ajak Alumni Bersatu
Siang ini, aksi galang dana untuk hand sanitizer diluncurkan ke keluarga besar Alumni Unand.
"Allhamdulillah Ketua Umum dan Ketua Harian DPP IKA Unand serta alumni Unand di seluruh Indonesia antusias untuk memberikan donasi yang bisa dikirim ke rekening DPP IKA Unand Bank Nagari 21000210266151," ujar Reni.
Karena kondisi saat ini dan kedepan kata Reni dibutuhkan aksi nyata. "Ayo dengan bersama kita lawan corona,"ujar Reni.
Dari list donasi alumni Unand sejak dibuka Selasa 17/3 pukul 13.00 Wib sampai pukul 15.00 Wib, total sementara terkumpul Rp 30 juta. (rilis: humas-ikaunand/mel)
Baca juga: Gubernur Sumbar Akan Hadiri Kongres VII IKA Unand, Ajak Seluruh Alumni Ikut Sukseskan
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Kisah Balita HNR Melawan Spina Bifida, UPZ BAZNAS Semen Padang Menanti Langkah Pertamanya
- Ketua DPRD Padang Usulkan Wajib Surat Bebas HIV untuk Calon Pengantin Demi Cegah Penularan AIDS
- Buka Senam Sehat World Diabetes Day Mahyeldi Ajak Warga Ubah Pola Hidup
- RSUD dr. Rasidin Padang Hadirkan Sejumlah Inovasi Pelayanan untuk Tingkatkan Kenyamanan Pasien dan PAD
- Wakil Ketua DPRD Padang Minta Pemko Berbenah Usai Ombudsman Temukan Maladministrasi di RSUD dr. Rasidin








