Waspadai Penambahan Kasus Melalui Penularan di Tengah Masyarakat

JAKARTA, binews.id -- Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengungkapkan bahwa penambahan kasus positif covid-19 yang cukup signifikan paling banyak ditemukan di tengah masyarakat. Dalam hal ini masyarakat menjadi pihak yang paling rentan terhadap penularan covid-19 bilamana tidak menerapkan anjuran pemerintah dalam pencegahan sesuai protokol kesehatan.
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan bahwa banyaknya kasus penularan terjadi setelah adanya kontak dekat antara yang membawa virus dengan orang baru sehingga hal tersebut memunculkan angka yang menjadi sakit. Hal tersebu sekaligus menjadikan kasus penambahan selalu naik dari hari ke hari.
"Dari hari ke hari, kita melihat adanya pertambahan kasus yang cukup signifikan. Ini menandakan proses penularan masih berlangsung terus menerus di tengah masyarakat kita," kata Yurianto dalam keterangannya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Jumat (27/3).
Baca juga: Awal Tahun 2025 Investor Pasar Modal Lampaui 15 Juta
Dalam hal hini, Pemerintah terus melakukan upaya untuk menemukan kasus-kasus positif yang ada di masyarakat melalui penelusuran kontak dari kasus positif atau _tracing_. Kemudian, pihaknya akan melaksanakan pemeriksaan cepat atau _rapid test_ dengan tujuan yaitu melakukan _screening_ penapisan di kelompok-kelompok yang memiliki risiko tertular dengan pasien positif yang dirawat di rumah sakit.
"Ini kita laksanakan bersama-sama masyarakat tentunya agar kita bisa menemukan dan kemudian dengan cepat melaksanakan isolasi dari kasus ini, baik itu isolasi secara mandiri di rumah, maupun harus kita isolasi di rumah sakit, ini yang akan kita lakukan," terang Yurianto.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat hingga Jumat, 27 Maret 2020, total positif COVID-19 di Indonesia sebanyak 1.046 kasus, sementara 46 orang sembuh dan 87 meninggal dunia.
"Ada penambahan data pasien yang dinyatakan sembuh 11 orang, sementara yang meninggal bertambah sembilan kasus," jelas Yurianto.
Baca juga: Lampaui Jumlah Pengunjung Tahun Lalu, 43 Ribu Pengunjung Ramaikan CMSE 2024
Data tersebut merupakan pembaruan yang dilakukan sejak Kamis (26/3) pukul 12.00 WIB hingga Jumat (27/3) pukul 12.00 WIB yang mana sebelumnya tercatat 893 kasus positif COVID-19, 78 orang meninggal dan 35 orang sembuh.
Dari data tersebut, sebaran kasus covid-19 di Indonesia meliputi Provinsi Aceh menjadi empat kasus, Bali sembilan kasus, Banten 84 kasus, DI Yogyakarta 22 kasus, DKI Jakarta 598 kasus.
Penulis: Imel
Editor: Imel
Berita Terkait
- Mahasiswa S3 Ilmu Lingkungan UNP Laksanakan Praktik Kerja Lapangan di Kepulauan Riau
- Hj. Nevi Zuairina Minta Ada Transformasi Kesehatan dan Pariwisata di KEK Sanur
- PP IPPNU X Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama Gelar Peer Educator Cegah Stunting
- Gubernur Mahyeldi, Direktur dan Rektor UNP Temui Wapres Usulkan Pengembangan RSAM Bukittinggi
- Bio Farma Ajak Perempuan di Kalimantan Tengah Cegah Kanker Serviks
Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
Kesehatan - 24 Februari 2025
Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up
Kesehatan - 19 Februari 2025
Mahyeldi Jalani Medical Check-Up di RS Unand Jelang Pelantikan
Kesehatan - 14 Februari 2025
KAI Divre II Sumbar Gelar Pengobatan Gratis terhadap 228 Pensiunan
Kesehatan - 10 Februari 2025