Perumdam Kota Padang Sudah Mampu Produksi Air Dalam Kemasan
PADANG, binews.id -- Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Kota Padang ternyata sudah mampu memproduksi Air Dalam Kemasan. Bahkan Perumdam sudah mendapatkan izin dari BPOM dan label halal dari MUI.
Inovasi ini dilakukan untuk menambah nilai jual dari air minum yang disediakan oleh perusahaan. Namun saat ini air dalam kemasan ini belum dijual bebas ke masyarakat.
"Produksi air minum dalam kemasan masih terbatas untuk internal belum dijual bebas. Perumda Air Minum memang tidak bisa menjual karena dilarang oleh aturan. Namun kita bisa menjual dan mendistribusikan melalui koperasi," kata Dirut Perumdam Kota Padang, Hendra Pebrizal, saat coffe morning dengan JPS Sumbar Jumat (20/8/2021) di Hotel Grand Zuri.
Saat ini air dalam kemasan disediakan dalam bentuk gelas, kemasan 300 ml dan kemasan 1200 ml. "Nanti harganya dijual di bawah harga pasaran," lanjut Hendra.
Baca juga: Perumda Air Minum Padang Siapkan 5.000 Sambungan Air Bersih untuk MBR
Selain inovasi air dalam kemasan, Perumdam juga melakukan upaya agar kualitas pelayanan semakin meningkat. Salah satunya adalah menyediakan air siap minum ke rumah rumah warga dan perkantoran.
"Kita sudah punya 180 pelanggan di Komplek Jala Utama, Kelurahan Balai Gadang sebagai proyek percontohan. Selain itu juga sudah tersedia di RSUP M. Djamil Padang, komplek perkantoran Balaikota Padang dan Kantor Pusat Perumda Air Minum," papar Hendra Pebrizal.
Saat ini Perumdam Air Minum sudah melayani 80 persen warga Kota Padang. Untuk tahun 2021 ini ditargetkan penambahan 8.000 pelanggan baru.
"Kita memliki program hibah air minum untuk 5.000 warga, dengan gratis biaya pemasangan, ini bisa diurus melalui kantor lurah masing masing. Selain itu juga ditargetkan pemasangan 3.000 pelanggan reguler," jelas Mantan Dirum PDAM Padang ini.
Baca juga: Dampak Banjir Jalur Pipa Air Bersih Patah, Ini Kata Dirut Perumda Air Minum Padang Hendra Pebrizal
Perumda Air Minum Kota Padang komit untuk melakukan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Salah satunya adalah biaya air yang masih berada dibawah rata rata daerah lain. (*/bi)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Sumbar Catat Deflasi 0,24% pada November 2025, Harga Cabai Merah Turun Tajam
- Pemprov Sumbar Gelar Gerakan Pangan Murah untuk Stabilkan Harga Pasca Bencana
- Inflasi Tinggi dan Kredit Melambat, BI Sumbar Soroti Ketahanan Ekonomi Daerah
- Dampak Luapan Banjir, KAI Divre II Sumbar Sementara Lakukan Pengalihan Lintas Perjalanan Kereta Api
- Hadapi Lonjakan Mobilitas Akhir Tahun, KAI Divre II Sumbar dan KAPM Tingkatkan Kesadaran Keselamatan di Perlintasan Sebidang








