Tak Sekadar Patuh, Masyarakat Harus Sadar Protokol Kesehatan

JAKARTA, binews.id --Guna melanjutkan tren positif penanganan Covid-19 di Indonesia, pemerintah mengajak masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Kedisiplinan dan kesadaran ini jadi satu faktor penentu menahan laju penularan wabah.
Hal ini ditegaskan Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Covid-19 Dr. Sonny Harry B Harmadi dalam dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN bertajuk 'Dialog Semangat Selasa', Selasa (31/08/2021) di Media Center KPCPEN Kominfo Jakarta.
Kendati demikian, kata Sonny, semua pihak harus meneruskan ikhtiar dan menjaga tren positif ini agar bisa terus ditingkatkan. Angkapositivity rate, misalnya, sekarang sudah cukup rendah yakni 12,3%, tetapi masih harus diturunkan hingga di bawah 5%.
Disiplin Prokes oleh masyarakat dikatakannya sangatlah penting. Belajar dari negara-negara lain, seringkali terdapat lonjakan kasus ketika penerapannya dilonggarkan.
Baca juga: Polda Sumbar Gelar Donor Darah dan Pengobatan Gratis Peringati HUT ke-74 Humas Polri
"Sementara, mutasi virus baru muncul ketika terjadi lonjakan kasus. Varian baru virus ini berpotensi mengganggu efektifitas vaksin. Karena itu, kita harus berupaya agar lonjakan kasus tidak terjadi, dengan cara mempertahankan protokol kesehatan," katanya.
Sejalan dengan itu, Presiden Joko Widodo sendiri telah mengumumkan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali, Senin (30/8/2021). Kebijakan ini akan berlaku selama sepekan sejak 31 Agustus 2021 hingga 6 September 2021.
Secara umum, penanganan pandemi Covid-19 telah menunjukkan perkembangan yang baik. Salah satunya tentu berkat kerja sama pemerintah dan masyarakat dalam penerapan beberapa penyesuaian. Meski diperpanjang namun dilakukan beberapa penyesuaian agar kegiatan sosial masyarakat bisa berjalan. Maka itu penerapan Prokes secara disiplin pada semua sektor, menjadi perhatian pemerintah. Tak ketinggalan, kolaborasi untuk memperkuat upayatesting, tracing, treatment(3T) serta tentunya percepatan vaksinasi.
Berbagai negara di dunia, melalui otoritas berwenang maupun ahli-ahli di bidangnya berpendapat jika virus Covid-19 ini akan hidup berdampingan dengan manusia dan tidak akan hilang sepenuhnya hingga masuk ke fase endemik.
Baca juga: Tiga Pesilat Sumbar ke Final, Dua Lainnya Pastikan Perunggu di PON Beladiri 2025 Kudus
Untuk itu, kata Sonny, kewaspadaan tetap dibutuhkan, khususnya penggunaan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak harus menjadi kebiasaan baru. Hal ini akan menyeimbangkan upaya perlindungan kesehatan dengan pembukaan kegiatan masyarakat.
Penulis: Putri
Editor: Adrian Tuswandi
Berita Terkait
- Setelah Covid Landai, Andani: Reformasi Ketahanan Kesehatan
- SE Gubernur Sumbar, ke Hotel, Restoran Hingga Objek Wisata Wajib Tunjukkan Sertifikat Vaksin
- Meski Pandemi Melandai, Pemerintah Tetap Lanjutkan PPKM
- Pimpin Monitoring dan Evaluasi Vaksinasi Sumbar, Wagub : Kita Berjibaku Terus
- Gubernur Mahyeldi Tegaskan Semua ASN Pemprov Sumbar Wajib Vaksin