Sumatera Barat Catat Alami Deflasi Rendah pada Juli 2021

PADANG, binews.id --Berdasarkan berita resmi statistik yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) umum di Sumatera Barat pada Juli 2021 tercatat mengalami deflasi sebesar -0,09% (mtm), atau membaik dibandingkan realisasi Juni 2021 yang deflasi sebesar -0,17% (mtm).
Secara spasial, pada Juli 2021, Kota Padang mengalami deflasi sebesar -0,09% (mtm), membaik dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar -0,16% (mtm). Sementara itu, Kota Bukittinggi tercatat mengalami deflasi sebesar -0,03% (mtm), membaik dibandingkan bulan sebelumnya yang deflasi -0,26% (mtm).
Hal itu dikatakan Kepala Perwakilan BI Sumatera Barat, Wahyu Purnama A, dalam rilis yang diterima binews.id Kamis (2/9/2021). "Realisasi inflasi Kota Padang dan Kota Bukittinggi menjadikannya sebagai kota dengan nilai deflasi terdalam ke-7 dan ke-10 dari total 11 kota yang mengalami deflasi di Kawasan Sumatera.
Secara nasional, realisasi inflasi Kota Padang dan Kota Bukittinggi berada pada urutan ke-14 dan ke-23 dari total 29 kota yang mengalami deflasi," katanya.
Lanjutnya, secara tahunan inflasi Juli 2021 tercatat sebesar 1,79% (yoy), sedikit lebih tinggi apabila dibandingkan dengan realisasi Juni 2021 yang sebesar 1,74% (yoy). Sementara itu, secara tahun berjalan Januari - Juli 2021 Sumatera Barat tercatat mengalami deflasi sebesar -0.02% (ytd), jauh lebih rendah dibandingkan realisasi Juni 2021 yang mengalami inflasi sebesar 0,07% (ytd).
Realisasi inflasi tahun berjalan pada Juli 2021 tercatat lebih rendah dibandingkan periode Juli tahun 2020 yang mengalami inflasi sebesar 0,30% (ytd).
Dikatakan Wahyu,deflasi Sumatera Barat pada Juli 2021 terutama didorong oleh deflasi pada kelompok transportasi dengan nilai deflasi sebesar -0,94% (mtm) dan andil -0,13% (mtm). Deflasi pada kelompok transportasi terutama bersumber pada penurunan tarif angkutan udara dan mobil dengan nilai andil deflasi masing-masing sebesar -0,11% (mtm); -0,03% (mtm).
"Dimana tarif angkutan udara tercatat mengalami penurunan seiring dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa -- Bali dan PPKM lokal di beberapa wilayah di Indonesia yang berada pada zona merah, termasuk di Sumatera Barat. Penurunan aktivitas penerbangan mendorong penurunan tarif angkutan udara lebih lanjut oleh maskapai penerbangan. Harga komoditas mobil mengalami deflasi sebagai dampak kembali diterapkannya subsidi PPnBM sampai dengan 100% untuk mobil kategori <1500 cc dan kategori 1500 cc s.d 2500 cc dengan kandungan lokal tertentu hingga Agustus 2021 (sesuai dengan PMK No. 77 PMK 010 tahun 2021)," ujarnya,
Baca juga: Tabligh Akbar Dalam Rangka HUT Kabupaten Dharmasraya ke 21 diikuti Ribuan Jamaah
Kelompok lain yang mengalami deflasi pada Juli 2021 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang tercatat deflasi sebesar -0,07% (mtm) dan andil -0,02% (mtm).
Penulis: Putri
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Ekspor Sumbar Alami Peningkatan, Ini Barang Paling Banyak Diekspor
- Usung Tema Rise Stronger di HUT ke-112, Semen Padang Terus Bangkit dan Menjadi Lebih Kuat
- Wamentan Sebut Selama Pandemi, Tiga Juta Petani Bertambah
- Harga Minyak Goreng Melambung, Nevi Zuairina Minta Perlindungan Konsumen Rumah Tangga Dalam Negeri
- Ini Cara untuk Menjadi Entrepreneur Sukses Kata Wagub Sumbar