Sumatera Barat Catat Alami Deflasi Rendah pada Juli 2021

Jumat, 03 September 2021, 13:27 WIB | Ekonomi | Provinsi Sumatera Barat
Sumatera Barat Catat Alami Deflasi Rendah pada Juli 2021
KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI SUMATERA BARAT. IST
IKLAN GUBERNUR

Deflasi pada kelompok ini disumbang oleh penurunan harga pada komoditas daging ayam ras dan ikan cakalang/ikan sisik dengan nilai andil deflasi masing-masing sebesar-0,10% (mtm) dan -0,02% (mtm). Komoditas daging ayam ras mengalami penurunan harga yang disebabkan oleh melimpahnya pasokan di masyarakat. Pembatasan jam operasional rumah makan dan restoran selama PPKM menyebabkan rendahnya permintaan dan tidak terserapnya pasokan daging ayam ras dari peternak.

Sementara itu, komoditas ikan cakalang/ikan sisik tercatat mengalami penurunan harga akibat melimpahnya pasokan di pasar di tengah permintaan yang relatif stabil.

Deflasi lebih lanjut tertahan oleh inflasi pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan nilai inflasi sebesar 0,35% (mtm) dengan andil 0,05% (mtm). Inflasi pada kelompok ini bersumber oleh kenaikan harga pada komoditas bahan bakar rumah tangga dengan andil inflasi 0,05% (mtm).

Baca juga: Pemkab Dharmasraya Gelar Upacara Hari Pahlawan Dan Hari Kesehatan Nasional

Bahan bakar rumah tangga tercatat mengalami inflasi didorong oleh peningkatan konsumsi rumah tangga pada masa PPKM darurat sehingga mendorong kenaikan harga LPG di tingkat pedagang khususnya untuk LPG 3 kg.

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Barat secara aktif melakukan berbagai upaya pengendalian inflasi di daerah terutama dalam rangka menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi di tengah Pandemi Covid-19.

Sehubungan dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa -- Bali maupun PPKM lokal di Sumatera Barat, TPID Sumatera Barat menyelenggarakan rapat koordinasi yang bertujuan untuk memitigasi risiko inflasi pada masa PPKM maupun menjelang Hari Raya Idul Adha.

Berdasarkan rapat koordinasi tersebut, beberapa langkah yang telah dilakukan untuk menjaga inflasi tetap rendah dan stabil antara lain yaitu: 1) Menyelenggarakan Gelar Pangan Murah dari Dinas Pangan pada tanggal 14 Juli 2021 dengan subsidi harga sebesar 50%; 2) Meningkatkan peran BULOG dalam menjaga persediaan beras dan komoditas pangan utama lainnya; 3) Menyelenggarakan operasi pasar/KPSH oleh BULOG secara rutin untuk seluruh komoditas utama penugasan BULOG seperti beras, daging beku, minyak goreng, gula pasir, dsb untuk menjaga kestabilan harga; 4) Meningkatkan ketersediaan data dan informasi pasokan dalam rangka monitoring persediaan.

Selanjutnya, 5) Melakukan koordinasi dengan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan hasil ternak untuk dapat menyerap kelebihan supply akibat peningkatan biaya transportasi ternak di masa PPKM; 6) Mendorong peran Dishub dalam memastikan kelancaran distribusi bahan pangan di tengah PPKM; 7) Meningkatkan peran TTIC Sumbar dalam melakukan distribusi bahan pangan melalui mobil box keliling. 8) Mendorong peningkatan aktivitas pembelian bahan pangan di TTIC Sumbar melalui Go-Shop dengan subsidi ongkir hingga Rp 35.000,-; 9) Melakukan koordinasi dengan pedagang besar dan distributor komoditas strategis jika terdapat hambatan pada masa PPKM Darurat; 10) Meningkatkan koordinasi dengan seluruh TPID Kabupaten/Kota dan TPID dari wilayah lain di luar Sumbar untuk mengantisipasi adanya keterbatasan pasokan pada masa PPKM Darurat ini.

Kedepan, diharapkan sinergi dan koordinasi TPID Provinsi, TPID Kabupaten/Kota di Sumatera Barat dengan Pemerintah Pusat dapat terus ditingkatkan dalam rangka pengendalian inflasi daerah terutama di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.(*/bi)

Halaman:
1 2
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Putri
Editor: BiNews

Bagikan: