Bank Nagari Terima Piagam Keanggotaan CSIRT dari BSSN

Tak hanya pengguna meningkat, namun frekuensi layanan digital juga bertambah. Jika pada Desember 2019 frekuensi transaksi mobile banking hanya 3,2 juta dengan nominal 1,267 Triliun. Pada akhir 2020 menjadi 9,8juta transaksi dengan nominal 3,5 triliun atau secara frekuensi meningkat 206 persen dan secara nominal tumbuh 176 persen.
Peningkatan teknologi ini membuat pendapatan non bunga (fee based income/FBI) Bank Nagari juga naik dari Rp31 miliar pada 2019 menjadi Rp38 miliar pada 2020 atau mengalami pertumbuhan sebesar 20,14 persen atau Rp6,366 miliar.
FBI adalah usaha sebuah bank dalam mencari pendapatan lain di luar pendapatan bunga kredit, salah satunya jalannya adalah dari pendapatan pemberian jasa-jasa kepada nasabahnya.
Baca juga: Ubah Bekas Gedung De Javasche Bank Hindia Belanda, Kini BI Perwakilan Sumbar Punya Museum Rupiah
"Selama masa pandemi 2020, Fee Based Income kita rata-rata sudah Rp3 miliar per bulan, cukup signifikan naiknya dengan tahun 2019 yang hanya Rp1,5 miliaran per bulannya," kata Sania menambahkan.
Oleh karena itu Bank Nagari pada tahun 2021 ini tetap akan menjadikan teknologi dan digitalisasi sebagai ujung tombak pertumbuhan bisnis dan dukungan keamanan siber akan menjadi penguat dan meminimalkan risiko dalam bertransaksi. (*/bi)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- UPZ BAZNAS Semen Padang Dorong Kemandirian Ekonomi Warga Lewat Program Peternakan Etawa di Kampung Padayo
- DPRD Padang Bahas Dampak Pemotongan Anggaran Pusat, Fokus Kejar PAD
- Nevi Zuairina Dukung Kebijakan E10, Ingatkan Pemerintah Tak Tergesa-gesa
- Minangkabau Ekspres: Pilar Mobilitas dan Magnet Pariwisata Sumatera Barat
- Canangkan Gerakan Farm the Future, Gubernur Mahyeldi: Tumbuhkan Semangat Generasi Muda Bertani