Waspadai Hoaks Soal Varian Baru Omicron

Senin, 06 Desember 2021, 11:56 WIB | Kesehatan | Nasional
Waspadai Hoaks Soal Varian Baru Omicron
Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi. IST
IKLAN GUBERNUR

JAKARTA, binews.id -- Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi, menyatakan hoaks dan disinformasi masih menjadi salah satu kendala utama pengendalian pandemi Covid-19 di Indonesia. Menurutnya, penemuanvariantof concernbaru Omicron, perlu menjadikan seluruh elemen masyarakat makin waspada dan berhati-hati terutama dalam menyikapi hoaks dan disinformasi mengenai varian tersebut yang mungkin timbul.

"Informasi tentang varian baru Covid-19 masih terus dipelajari. Pemerintah secara berkala akan memutakhirkan langkah antisipasi dan sosialisasinya. Kami berharap masyarakat waspada dan terus menerapkan protocol kesehatan secara disiplin serta berhati-hati terhadap penyebaran hoaks dan disinformasi tentang varian ini. Masyarakat kami minta untuk selalu mengakses informasi atau data dari sumber terpercaya," papar Dedy dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) -- KPCPEN, Jakarta Pusat, Kamis (02/12/2021)

Pemerintah telah melakukan tindakan cepat guna mengantisipasi varian virus baru Covid-19 yakni Omicron agar tidak masuk ke Indonesia. Sejalan dengan langkah tersebut, menruut Dedy, Pemerintah meminta untuk tetap mengoptimalkan perlindungan kesehatan dengan disiplin protokol kesehatan, segera melakukan vaksinasi, dan mencari informasi dari sumber yang kredibel.

Dedy memaparkan persebaran hoaks dengan beragam isu tentang Covid-19 masih ditemukan di media sosial. Kementerian Kominfo sejak Januari 2020 hingga 2 Desember 2021 telah mengidentifikasi berbagai hoaks dan disinformasi .

Baca juga: Pemprov Sumbar Tingkatkan Pelayanan Publik dengan 496 Inovasi Unggulan

"Telah ditemukan sebanyak 2010 isu hoaks Covid-19 pada 5194 unggahan media sosial, dengan persebaran terbanyak pada platform Facebook sejumlah 4493 unggahan," jelasnya.

Menurut Dedy, pemutusan akses telah dilakukan terhadap 5051 unggahan tersebut dan 143 unggahan lainnya sedang dalam proses tindak lanjut

Sementara, untuk hoaks tentang vaksinasi Covid-19, telah ditemukan sebanyak 401 isu hoaks pada 2476 unggahan media sosial. Seperti halnya hoaks Covid-19, isu hoaks mengenai vaksinasi ini juga terbanyak didapatkan dari platform Facebook yakni sebanyak 2284 unggahan. Pemutusan akses telah dilakukan terhadap 2476 unggahan hoaks vaksinasi Covid-19 ini.

Sedangkan untuk hoaks berkaitan dengan PPKM, ditemukan sebanyak 49 isu pada 1223 unggahan media sosial dengan persebaran terbanyak dalam platorm Facebook sejumlah 1205 unggahan. Dedy menambahkan, pemutusan akses dilakukan terhadap 1064 unggahan dan 159 unggahan lainnya sedang ditindaklanjuti.

Baca juga: Kepala Diskomnfotik Kab Solok Teta Midra: Pelayanan Pemerintah Dituntut Bertransformasi

Mengenai penambahan isu hoaks dan sebaran konten hoaks di sosial media minggu ini, Dedy mengatakan jika dibandingkan dengan minggu sebelumnya, pada minggu ini terdapat pertambahan baik di isu ataupun sebaran hoaks terkait Covid-19.

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: