Pemerintah Siapkan Skenario Hadapi Kemungkinan Peningkatan Kasus Omicron

JAKARTA, binews.id -- Pemerintah terus memantau secara ketat perkembangan kasus Covid-19 terutama untuk mengantisipasi lonjakan kasus karena varian Omicron yang saat ini telah terdeteksi di sekitar 90 negara termasuk Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan hingga saat ini respons Indonesia dalam menghadapi varian Omicron masih cukup bagus.
"Terkait dengan perkembangan kasus Omicron yang terjadi di Indonesia dapat kami informasikan bahwa kasus COVID-19 masih berada pada tingkat yang rendah pasca ditemukan kasus pertama Omicron di Indonesia," ujar Menko Luhut dalam keterangan pers usai Rapat Terbatas mengenai Evaluasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo, di Jakarta Pusat,Senin (20/12/2021).
Meskipun kasus Covid-19 masih terkendali pada tingkat yang rendah, Menko Marves menegaskan bahwa pemerintah akan tetap menggunakan level PPKM sebagai basis pengetatan kegiatan masyarakat. Selain itu pemerintah juga mempersiapkan skenario dalam menghadapi kemungkinan terjadinya lonjakan kasus akibat varian Omicron.
"Kami menggunakanthreshold 10 kasus per juta penduduk per hari atau setara dengan 2.700 kasus per hari. Kami akan mulai melakukan pengetatan ketika kasusnya melebihi 500 dan 1.000 kasus per hari. Pengetatan lebih jauh akan dilakukan ketika tingkat perawatan rumah sakit dan tingkat kematian nasional maupun provinsi kembali mendekatithresholdlevel 2," terangnya.
Baca juga: Dakwah Sunyi dari Teras Negeri: Jejak Pengabdian UPZ Baznas Semen Padang Menyusuri Mentawai
Pemerintah juga terus memonitor secara ketat pergerakan masyarakat di tempat-tempat wisata yang menunjukkan peningkatan cukup signifikan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Pemerintah harus mewaspadai hal ini dengan mendorong seluruh pemerintah daerah beserta Forkominda setempat agar kembali mengontrol kebijakan penerapan PeduliLindungi yang saat ini penggunaan mingguannya turun di level 74 persen di kabupaten Jawa-Bali. Pemerintah daerah dan Forkompinda juga terus mendorong untuk tidak kendur melakukantracing," ujarnya.
Selain itu pemerintah juga terus mendorong peningkatan cakupan vaksinasi terutama di daerah yang capaian dosis pertamanya masih di bawah 50 persen.
Tidak Bepergian ke Luar Negeri
Baca juga: Mengaku Marinir, Pemuda di Padang Diduga Cabuli Remaja di Bawah Umur
Pada kesempatan itu, Luhut juga kembali mengimbau masyarakat agar tidak melakukan perjalanan ke luar negeri yang tidak esensial di tengah merebaknya penyebaran kasus Omicron secara global.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Layanan Kesehatan Haji Indonesia di Arab Saudi Berhasil Tekan Angka Kematian Jemaah Tahun 2025
- Kemenkes Dorong AI dan Bioteknologi untuk Kesehatan
- Yohei Sasakawa: Indonesia Punya Potensi Besar Jadi Percontohan Dunia dalam Eliminasi Kusta
- Mulai Juli, Santri dan Siswa Sekolah Rakyat Bisa Cek Kesehatan Gratis
- 53 Juta Anak Sekolah Bakal Diskrining Kesehatan Mulai Juli Ini