Usahanya Berkah Berkat Investasi Akhirat, Kerupuk Azizah Raup Omzet Rp200 Juta per Bulan

PADANG, binews.id -- Hanya dengan modal Rp500 ribu, pemilik usaha oleh-oleh Kerupuk Azizah bernama Yeni Fitria, raup omzet hingga Rp200 juta per bulan. Omzet tersebut diyakininya berkat Investasi Akhirat yang senantiasa dilakukannya. Berikut ceritanya!
Di medio tahun 2009, Yeni Fitria hanya seorang ibu rumah tangga biasa yang mengurus segala kebutuhan suami dan ibu bagi empat anak-anaknya, di samping menjadi Ketua RT di tempat tinggalnya di kawasan Sako, Kelurahan Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang.
Sebagai seorang Ketua RT saat itu, Yeni Fitria begitu aktif mengumpulkan warganya dan menggelar kegiatan arisan bagi ibu-ibu rumah tangga, dan ia sebagai ketua arisannya. Saat pertemuan arisan, Yeni pun mengemukakan ide untuk membuat usaha kue kering, karena kue kering masa kedaluwarsanya cukup lama.
Ide itu sengaja dikemukakannya, karena menurutnya ibu rumah tangga tidak hanya bekerja mengurus suami dan anak-anaknya. Banyak hal positif yang bisa dilakukan. Membuat usaha kue kering menurutnya, merupakan langkah yang tepat dilakukan seorang ibu rumah tangga, setidaknya hasil usaha kue kering bisa membantu kebutuhan ekonomi keluarga.
"Inilah awal mulanya saya usaha kue kering, karena saya berpikir ngapain di rumah hanya kerja ngurus suami dan anak-anak, mendingan meluangkan waktu membuat kue kering," kata Yeni saat ditemui di Dapur Kerupuk Azizah, Jl Bukit Ngalau, RT 002, RW 004, Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, pekan lalu.
Sayangnya ketika itu, kata Yeni, tidak ada satu pun ibu-ibu rumah tangga yang menjadi peserta arisan berminat untuk usaha kue kering. Meski begitu, Yeni pun tetap memulai menjalankan ide yang dikemukakannya itu. Dengan modal Rp500 ribu, Yeni membeli bahan untuk kebutuhan membuat kue kering, yaitu kue bawang sayuran.
"Awalnya saya tidak begitu telaten buat kue bawang sayur, tapi keberanian untuk memulai itu yang saya utamakan. Konsepnya try and error. Kalau gagal, ya diulangi sambai berhasil. Akhirnya, kue sayur tersebut berhasil dibuat dan saya pasarkan kepada warga sekitar dan beberapa teman saya," ujar wanita berusia 47 tahun itu.
Seiring berjalannya waktu, kini kue kering Kerupuk Azizah terus berkembang pesat. Bahkan, saat ini ada 10 item kue kering yang diproduksinya. Di antaranya, kue bawang ori, kue bawang pedas, kue kedele, kue bawang tradisional, kemudian stik kentang, stik ubi ungu, stik keju, stik kentang keju, kripik pangsit rasa udang, kerupuk pisang original dan kerupuk pisang rasa coklat.
Pasar Kerupuk Azizah tidak hanya di Kota Padang, tapi semua kabupaten/kota di Sumbar, termasuk Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kerupuk Azizah juga dijual di beberapa kota di luar Sumbar, seperti Medan, Pekanbaru, Jambi, Bengkulu, Aceh dan Batam. Pemasarannya tidak hanya secara offline, tapi juga online di berbagai platform jual beli online seperti Shopee, Tokopedia dan marketplace Facebook. "Untuk karyawan, alhamdulillah lebih dari 30 orang. Mayoritas warga Kelurahan Batu Gadang," katanya.
Sejak memulai usaha kue kering, Yeni mengaku hingga sekarang belum pernah mengalami pasang surut terhadap usaha oleh-oleh Kerupuk Azizah. Perkembangannya dari tahun ketahun ibarat naik anak tangga satu persatu. Bahkan, keuntungan dari modal Rp500 ribu ketika itu tidak pernah digunakan untuk kebutuhan keluarga. Semua untungnya totalitas untuk perkembangan usaha yang dimulai dari bawah. Sebab, untuk kebutuhan keluarga berasal dari hasil usaha suaminya sebagai pembuat kompor mintak tanah.
"Sekarang ini suami saya juga ikut bantu usaha Kerupuk Azizah. Sejak konveksi minyak tanah ke gas pada tahun 2012, suami saya tidak lagi memproduksi kompor minyak tanah. Saya dan suami fokus mengembangkan usaha Kerupuk Azizah. Sekarang, omzet Kerupuk Azizah rata-rata Rp200 juta per bulan. Saya bersyukur usaha ini berkembang, dan saya juga senang bisa memberdayakan warga Batu Gadang sebagai karyawan saya," ujarnya.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Kota Padang Perkuat Ekonomi Kreatif Lewat Bimtek Branding Digitalisasi
- Permudah Akses Perbankan untuk UMKM, Pemko Padang Bersinergi dengan CIMB Niaga
- Evaluasi untuk Adinata Syariah 2025, Gubernur Mahyeldi Targetkan Sumbar Kembali Raih Juara Umum
- OJK: Likuiditas Perbankan 2025 Masih Ketat, Sektor Pertanian Perlu Digenjot
- Wakil Ketua DPRD Sumbar Iqra Chissa Inisiasi Pemprov dan Pertamaina Terkait Stabilisasi Stok BBM