Nasrul Abit Bakal Jadikan Empat Daerah di Sumbar Sentra Bawang Putih

Selasa, 11 Februari 2020, 11:40 WIB | Politik | Kota Padang
Nasrul Abit Bakal Jadikan Empat Daerah di Sumbar Sentra Bawang Putih
Teks Foto : Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, ikut memanen bawang putih jenis Lumbu Hijau yang ditanam Kelompok Wanita Tani (KWT) Legumer di Kenagarian Tanjung Alam, Kecamatan Tanjung Baru, Kabupaten Tanah Datar, beberapa waktu lalu. Kepedulian Nasrul Abit terhadap pekikan rakyat terhadap lonjakan harga bawang putih di pasaran membuatnya turun tangan di masyarakat. (Foto.Humas)

PADANG, binol.id -- Demi menjaga stabilitas pangan di daerah Sumbar, Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, kembali mencetuskan ide briliannya.

Kali ini untuk mengentaskan kelangkaan bawang putih yang kerap terjadi memasuki momen tertentu, Nasrul Abit bakal menjadikan empat daerah di Sumbar menjadi sentra bawang putih.

Wacana jangka panjang ini, diharapkan akan dapat memutus mata rantai ketergantuangna impor, dari yang biasanya dari Cina untuk beralih ke produksi dalam negeri.

Empat daerah itu, diantaranya Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Kota Solok, Kabupaten Agam, dan Kabupaten Tanah Datar. Menurutnya, apabila di empat daerah ini bisa difokuskan untuk sentra bawang putih, kenaikan harga bawang putih di pasaran tidak akan terjadi lagi.

Baca juga: Harga Bawang Putih Meroket, Wagub NA Blusukan ke Pasar

"Jadi, kita juga berusaha bagaimana produk lokal untuk komoditi bawang putih meningkat. Lahan pertanian bawang putih ini akan kita kembangkan. Ada 127 hektare lahan yang tersedia. Ketinggian lahan 800 sampai seribuan Mdpl. Mudah-mudahan dengan adanya pengembangan ini, akan bisa memenuhi kebutuhan Sumbar akan bawang putih. Sehingga harga dapat turun. Ini khusus Sumbar dulu. Kita berfikir untuk Sumbar saja dulu. Mari kita sama-sama tanam bawang putih agar harga terkendali," kata Nasrul Abit beberapa waktu lalu di Kenagarian Tanjung Alam, Kecamatan Tanjung Baru, Kabupaten Tanah Datar usai panen bersama bawang putih jemis Lumbu Hijau milik Kelompok Wanita Tani (KWT) Legumer.

Lanjutnya, khusus panen yang dilakukan di Kenagarian Tanjung Alam, merupakan bentuk keresahannya akan meroketnya komoditi bawang putih di pasaran. Ia mengaku kaget dengan informasi yang diberikan masyarakat bahwa harga bawang putih dari yang sebelumnya hanya diangka Rp28 ribu naik menjadi Rp50 ribu per kilogram.

"Tentu kita tidak bisa biarkan kondisi ini terus begini. Masyarakat akan sangat menderita tentunya dengan kanaikan sebesar ini. Kita harus ambil langkah untuk mengatasi ini," katanya.

Apalagi, selama ini pasokan bawang putih juga ada yang dari China. Sebagai antisipasi, pemerintah pusat sudah menyetop impor produk horti dari China untuk sementara waktu karena wabah virus Corona.

Baca juga: Kurang Pasokan Bawang Putih Meroket

Menurut Nasrul Abit, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan sebelumnya, sudah menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat dalam hal ini, ke bagian distribusi Kementrian Pertanian untuk meminta tambahan pasokan.

Halaman:

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: