Rapat dengan Menteri Investasi
Nevi Zuariana Pertanyakan Investasi untuk IKN

JAKARTA, binews.id -- Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuariana mempertanyakan kondisi investasi terkini yang diperuntukan bagi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
Hal tersebut diungkapkannya terkait dengan beredar informasi adanya investor potensial yang undur diri dan mengurungkan niat untuk ikut terlibat dalam mega proyek tersebut. Investasi pembangunan IKN sendiri menjadi salah satu yang ditawarkan Pemerintah Indonesia dalam pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF), di Davos, Swiss, 22-26 Mei 2022 lalu.
"Banyak informasi menyampaikan ada beberapa investor yang batal berinvestasi di IKN ini, untuk itu tolong sampaikan bagaimana potensi investasi IKN saat ini? Apa yang menyebabkan investasi IKN sepi peminat? Seperti apa hasil 'jualan' pemerintah mengenai IKN sampai saat ini terutama ketika Pak Menteri kemarin pergi ke Davos," tanya Nevi dalam rapat Rapat Kerja dengan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal RI yang diselenggarakan di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta.
Kepada Parlementaria, legislator asal daerah pemilihan (dapil) Sumatera Barat II tersebut mengungkapkan keingintahuannya atas alasan mundurnya beberapa calon investor IKN. Terlebih hingga akhir rapat, belum ada jawaban resmi yang dilayangkan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
Baca juga: Menuju Delapan Emas, KONI Sumbar Suntik Semangat Tim Karate dan Wushu di PON Beladiri II
"Kita juga harus mengetahui potensi dari investasi yang di-cancel apa aja gitu. Jadi, selain adanya pembatalan harus ada alasannya kenapa? Terus juga potensinya apa? Biar nanti kita juga bisa melihat peluangnya sebesar apa? Jadi apakah karena disana memang masih sepi ataukah karena infrastrukturnya belum ada? Nanti kita tanyakan lagi ke Pak Menteri," tambah politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut usai rapat.
Selain terkait dengan update kondisi investasi di IKN, pada rapat pembahasan mengenai RKP dan RKA K/L Tahun Anggaran 2023 serta Realisasi Investasi Tahun 2021 dan Triwulan I Tahun 2022 Kementerian Investasi/BKPM tersebut, Nevi juga menanggapi tambahan anggaran yang diajukan.
"Ada usulan anggaran Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal sekitar 278 miliar, diantaranya kegiatannya Satgas Percepatan Realisasi Investasi. Apa saja kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh Satgas Percepatan Realisasi Investasi dan bagaimana koordinasi dengan lembaga lain dalam memperlancar proses investasi di Indonesia?" tanya Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI tersebut.
Pada rapat tersebut, Menteri Investasi/Kepala BKPM memaparkan bahwa pagu indikatif instansi tersebut untuk tahun 2023 sebesar Rp646.016.145.000, angka tersebut berada pada kisaran 50 persen dari total pagu 2022. Di depan seluruh anggota rapat, Bahlil mengajukan usulan anggaran tambahan untuk tahun 2023 sebesar Rp1.240.593.724.000 sehingga total anggaran yang diajukan menjadi Rp1.240.593.724.000. (*/bi)
Baca juga: Pencak Silat Sumbar Raih Lima Medali di PON Beladiri 2025, Wagub Apresiasi Perjuangan Atlet
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- PWI Pusat Undang Kepala Daerah Ikuti Anugerah Kebudayaan di HPN 2026
- Minggu Malam Presiden Prabowo Pimpin Pertemuan Bahas Isu Strategis Sektor Keuangan
- Presiden Prabowo Panggil Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Ketahanan Pangan dan Energi
- Tiba di Bangka Belitung, Presiden Prabowo akan Saksikan Penyerahan Barang Rampasan Negara
- Pengurus PWI Pusat Dikukuhkan di Solo, Menteri Komdigi Apresiasi Napak Tilas di Monumen Pers
FIB Siap Sukseskan Kongres IKA Unand 15 November 2025
Ragam - 22 Oktober 2025
Ketua DPRD Kota Padang Resmikan Gedung Serbaguna Wisma Indah 3
Ragam - 13 Oktober 2025