30 Pengiat UMKM dan Koperasi Padang Studi Tiru ke Yogya
Hidayat : Ini Merupakan Langkah Konkrit dalam Meningkat Kualitas SDM UMKM Sumbar

PADANG, binews.id -- Sebanyak 30 tenaga pendamping dan pengelola koperasi serta UMKM di Kota Padang untuk melakukan studi tiru ke Yogyakarta merupakan pembinaan yang dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumbar. Di Yogya, para peserta akan belajar ke beberapa koperasi yang sukses dalam bidang pemasaran, agar bisa terlepas dari lilitan rentenir yang selama ini menghisap keuntungan hasil usaha pedagang kecil.
Anggota DPRD Sumbar, H. Hidayat, SS, MH saat briefing dengan peserta studi tiru menjelaskan, dengan studi tiru ini, diharapkan para pengelola koperasi ini dapat melahirkan inovasi dan kreatifitas dalam memasarkan produknya sehingga bisa mandiri.
"Dengan kreatifitas yang baik dan inovasi yang dilakukan, semoga produk yang dihasilkan disukai oleh pembeli. Dengan begitu, jelas akan berdampak pada peningkatan ekonomi anggota koperasi," jelas Hidayat, Senin (11/7/2022) di kantor Dekopin Sumbar.
Hidayat yang juga Ketua Fraksi Gerindra DPRD Sumbar menyampaikan, ke depan perlu ada kolaborasi dan sharing pengurus koperasi dengan stakeholder terkait, untuk penguatan koperasi, baik secara pengelolaan maupun permodalan.
Baca juga: Awal Tahun 2025 Investor Pasar Modal Lampaui 15 Juta
"Nah, sinergisitas ini, semoga melahirkan koperasi-koperasi yang handal. Jadikan studi tiru ini sebagai ajang pembelajaran untuk kebangkitan koperasi di Sumbar khususnya," ujar Hidayat yang memprogramkan keberangkatan In lewat pokok-pokok pikirannya (Pokir) di Dinas Koperasi dan UKM Sumbar.
Satu capaian yang diharapkan dalam studi tiru ini, lanjut Hidayat, bagaimana pengusaha kecil dan mikro yang tergabung di sejumlah koperasi di Kota Padang, dapat terlepas dari jeratan rentenir. Karena, Bank Nagari yang diharapkan dapat membangkitkan pedagang kecil dan mikro ini, ternyata tak bisa berbuat banyak.
"Bagi perbankan, khususnya Bank Nagari, mengurus pinjaman pedagang kecil yang hanya 5-10 juta, tak menarik bagi mereka. Dan pedagang pun juga terbebani dengan bunga bank yang berlaku. Karena itu kita di DPRD mencoba mengalokasikan dana sebesar 3.5 miliar untuk subsidi bunga bank, lalu mendorong Bank Nagari menunaikan kewajibannya sebagai bank daerah untuk membina UMKM. Sampai disini, Bank Nagari sudah Oke. Namun subsidi bunga buat pedagang kecil ini tak bisa terlaksana karena belum terbitnya SK gubernur. Ini sekarang yang sedang kita tunggu," ujar Hidayat dalam bincang-bincang usai kegiatan.
Meski begitu, tambah Hidayat, tahap awal pengurus koperasi dan pedagangnya dulu yang difasilitasi untuk menambah ilmu dan pemahamannya tentang pengelolaan dan pemasaran produk, sembari memperjuangkan permodalan.
Baca juga: Lampaui Jumlah Pengunjung Tahun Lalu, 43 Ribu Pengunjung Ramaikan CMSE 2024
"Kini kita fasilitasi dulu mereka untuk menambah ilmu, semoga keberangkatan ini membawa manfaat bagi mereka," tutur Hidayat yang didampingi Deddy, Kepala Tata Usaha Badiklat Koperasi Sumbar. (*/Mel)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Kota Padang Perkuat Ekonomi Kreatif Lewat Bimtek Branding Digitalisasi
- Permudah Akses Perbankan untuk UMKM, Pemko Padang Bersinergi dengan CIMB Niaga
- Evaluasi untuk Adinata Syariah 2025, Gubernur Mahyeldi Targetkan Sumbar Kembali Raih Juara Umum
- OJK: Likuiditas Perbankan 2025 Masih Ketat, Sektor Pertanian Perlu Digenjot
- Wakil Ketua DPRD Sumbar Iqra Chissa Inisiasi Pemprov dan Pertamaina Terkait Stabilisasi Stok BBM