Pemko Kota Padang Panjang Sukses Gelar Festival Literasi III dan Pamenan Minangkabau II, Dimeriahkan Beragam Penampilan dan Stand Pameran

Senin, 28 Juli 2025, 09:07 WIB | Kota Padang Panjang
Pemko Kota Padang Panjang Sukses Gelar Festival Literasi III dan Pamenan Minangkabau II,...
Pemerintah Kota Padang Panjang kembali menunjukkan komitmennya terhadap penguatan budaya literasi dan pelestarian budaya lokal. Dua agenda besar, Festival Literasi III dan Festival Pamenan Minangkabau II, sukses digelar di kawasan PDIKM. IST

PADANG PANJANG, binews.id -- Pemerintah Kota Padang Panjang kembali menunjukkan komitmennya terhadap penguatan budaya literasi dan pelestarian budaya lokal. Dua agenda besar, Festival Literasi III dan Festival Pamenan Minangkabau II, sukses digelar di kawasan Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM) pada 25--27 Juli 2025.

Festival Literasi III resmi dibuka pada Jumat (25/7) oleh Wali Kota Padang Panjang, Hendri Arnis, yang didampingi oleh Bunda Literasi Kota, Ny. Maria Feronika Hendri. Acara pembukaan ditandai dengan pemotongan pita dan pelepasan balon, disaksikan oleh Forkopimda, Wakil Wali Kota Allex Saputra, Ketua DPRD, dan sejumlah pejabat daerah.

Mengusung tema "Literasi Menuju Generasi Emas 2045", festival ini menjadi bagian dari upaya membangun generasi muda yang cerdas, kritis, dan berbudaya baca. Kegiatan berlangsung selama tiga hari dengan partisipasi aktif dari berbagai kalangan.

PDIKM
PDIKM

Terdapat lebih dari 50 stand yang meramaikan festival, terdiri dari instansi pemerintah, pelaku UMKM, kelurahan, gugus sekolah, dan komunitas literasi. Stand-stand ini menampilkan produk kreatif, buku, inovasi edukatif, dan berbagai hasil karya masyarakat.

Dalam sambutannya, Wali Kota Hendri Arnis menegaskan bahwa pembangunan daerah tidak hanya sebatas fisik seperti jalan dan gedung, melainkan juga membangun "infrastruktur pikiran" melalui literasi. Literasi, menurutnya, adalah fondasi untuk menciptakan masyarakat yang tangguh dan berpikiran terbuka.

"Festival ini bukan hanya seremoni tahunan, tapi harus menjadi gerakan berkelanjutan. Literasi harus tumbuh dari rumah, sekolah, masjid, dan kantor. Literasi bukan sekadar bisa membaca huruf, tetapi memahami informasi, berpikir kritis, dan menyampaikan ide," ujarnya.

PDIKM

Beragam kegiatan digelar dalam festival ini, seperti lomba resensi buku, menggambar, mewarnai, pemutaran film edukatif, gelar wicara bersama tokoh inspiratif, pameran literasi digital, hingga pertunjukan seni budaya. Anak-anak, pelajar, dan orang tua tampak antusias mengikutinya.

Bunda Literasi Kota, Maria Feronika Hendri, mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya para orang tua dan guru, agar terlibat aktif dalam menghidupkan budaya literasi di rumah dan sekolah. "Jadikan rumah taman baca pertama, dan orang tua sebagai pendongeng terbaik," katanya.

Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan dari Bank Indonesia (BI) Sumatera Barat. Kepala Perwakilan BI Sumbar, Mohamad Abdil Majid Ikram, menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen mendukung kegiatan literasi karena berdampak langsung pada peningkatan kompetensi generasi muda.

"Literasi akan membentuk pola pikir anak-anak kita. Kami mengapresiasi Pemko Padang Panjang, BUMN dan BUMD yang terus berkontribusi dalam gerakan ini," ungkapnya.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumbar, Jumaidi, menambahkan bahwa literasi bukan hanya membuka wawasan, tetapi juga dapat menjadi sumber penghasilan. "Hasil literasi harus dibagikan dan dimanfaatkan oleh semua kalangan," katanya.

Di sela acara pembukaan, Wali Kota Hendri menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba video literasi dan resensi buku. Linda Wahyuni keluar sebagai juara 1 lomba video literasi, disusul Mhd Hanafi MEF dan Yasmin Aini. Juara pertama menerima hadiah Rp5 juta.

Untuk kategori resensi buku tingkat SMA, juara pertama diraih Sang Mahamanusya dari SMAN 3. Sedangkan untuk tingkat SMP, Fathiyya Assyifa dari MTsS Kauman Muhammadiyah keluar sebagai juara pertama. Para pemenang lainnya menerima hadiah uang tunai dan piagam penghargaan.

PDIKM
PDIKM

Wakil Wali Kota Allex Saputra menyampaikan rasa bangganya atas antusiasme peserta. Menurutnya, festival ini bukan sekadar lomba, tetapi strategi membangun karakter dan nilai pada generasi muda Padang Panjang.

"Ke depan, tantangan makin besar. Masa depan tidak cukup dibangun dari aspal dan beton, tetapi dari gagasan, kata-kata, dan semangat generasi melek literasi," ujarnya saat memberi sambutan.

Keesokan harinya, Sabtu (26/7), Wali Kota Hendri Arnis kembali membuka Festival Pamenan Minangkabau II di lokasi yang sama. Festival ini diinisiasi oleh Komunitas Seni Hitam Putih dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Kementerian Kebudayaan RI.

Dengan tema "Padusi di Rumah Gadang", festival ini menghadirkan lebih dari 20 kelompok seni dan komunitas permainan tradisional anak nagari. Perempuan Minangkabau diangkat sebagai subjek budaya yang menjaga nilai, mencipta seni, dan menggerakkan komunitas.

PDIKM
PDIKM

Atraksi permainan tradisional seperti badiah-badiah, enggrang, tangkelek, dan congklak sukses menarik minat pengunjung. Banyak anak-anak mencoba permainan ini dengan antusias, merasakan langsung warisan budaya yang mulai jarang ditemui.

Festival juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni, fashion show bertema etnik, serta panggung ekspresi kreatif dari berbagai komunitas. Masyarakat terlihat antusias menyambut festival ini sebagai bagian dari identitas budaya Padang Panjang.

Wali Kota Hendri menyampaikan bahwa pelestarian seni dan budaya adalah bagian dari visi strategis pembangunan manusia. Ia berharap generasi muda terus mengambil peran aktif dalam menjaga nilai-nilai lokal di tengah modernisasi. (bi/adv)

Editor: Imel

Bagikan: