Begini Strategi Baru untuk Menangani Covid-19

Sabtu, 02 Mei 2020, 21:27 WIB | Kesehatan | Nasional
Begini Strategi Baru untuk Menangani Covid-19
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyampaikan strategi baru yang dilakukan untuk menanganani masalah pandemi COVID-19 dalam rapat tertutup melalui telekonferensi bersama Komisi VI DPR di BNPB Jakarta, Sabtu (2/5).
IKLAN GUBERNUR

JAKARTA, binews.id - Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyampaikan strategi baru yang dilakukan untuk menanganani masalah pandemi COVID-19 dalam rapat tertutup melalui telekonferensi bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Sabtu (2/5).

Dalam rapat tersebut, Doni menyampaikan bahwa selain pendekatan secara medis, penanganan COVID-19 juga harus dilakukan melalui pendekatan secara psikologis yang mengarah ke upaya pencegahan.

Hal itu menjadi sangat penting, sebab jumlah tenaga medis beserta infrasktruktur yang dimiliki Pemerintah saat ini terbatas. Sehingga Doni Monardo yang juga Kepala BNPB itu menginginkan agar keseimbangan antara medis dan psikologis dapat berjalan beriringan.

"Keseimbangan itu harus kita jaga," jelas Doni.

Baca juga: TRC Semen Tonasa Belajar Penanganan Bencana ke TRC Semen Padang

Kemudian, dalam hal ini Doni juga berpendapat bahwa semestinya dokter tidak menjadi garda terdepan dalam upaya penanganan, namun harus menjadi kekuatan terakhir. Pengertian tersebut dijelaskan Doni dengan maksud bahwa masyarakat harus bisa disehatkan sehingga dokter dapat diselamatkan.

"Dokter bukan jadi benteng utama, tapi benteng terakhir," kata Doni.

Oleh sebab itu, strategi selanjutnya yang perlu dijalankan adalah bagaimana masyarakat terpenuhi gizinya untuk meningkatkan imunitas, kemudian juga sekaligus menggerakkan roda perekonomian.

Dalam hal ini Doni berprinsip bahwa dalam menyelesaikan bencana maka tidak boleh memunculkan bencana baru. Sehingga pantang bagi dia untuk menyelesaikan masalah namun dengan membuat masalah baru.

Baca juga: Indonesia Tutup Sementara Masuknya WNA dari 14 Negara, Ini Alasannya

"Hungry man becomes angry man. Kita tidak ingin arahnya ke sana," ujar Doni.

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: