Perguruan Tinggi Pentahelix Pembangunan Daerah
UNP Sudah Kucurkan Ratusan Miliar untuk Pengabdian Masyarakat

PADANG, binews.id -- Keberadaan perguruan tinggi memang tak bisa dipinggirkan dalam pembangunan sebuah daerah. Dalam Pentahelix pembangunan daerah, perguruan tinggi memiliki fungsi salah satunya menyumbangkan ide dan pemikiran dalam pembangunan daerah itu sendiri.
Rektor UNP, Prof Ganefri Ph D, mengungkapkan, penthahelix sebenarnya telah menjadi bagian kearifan lokal orang Minangkabau dalam pembangunan yang dikenal dengan istilah atau konsep pembangunan 'Sato Sakaki', bisa diterjemahkan sebagai model integrasi dan kolaborasi dalam pelaksanaan pembangunan wilayah. Selain itu dapat dilihat dalam model strategi Penthahelix yang mengutamakan keterlibatan semua pihak terkait dalam pembangunan termasuk lembaga Tali tigo sapilin, tungku tigo sajarangan.
"Masyarakat dan lembaga sosial lain turut berpartisipasi dalam berbagai aspek dan konteks apa yang dibangun. Melalui pembangunan yang melibatkan banyak orang atau pihak, telah terbukti mumpuni dan berdampak positif terhadap daya dukung masyarakat dalam pembangunan," kata Ganefri usai mewisuda 2.565 lebih mahasiswa UNP, di Padang, Kamis (22/9).
Model kolaborasi ini, katanya, dapat mengatasi persoalan pembangunan daerah dari berbagai sudut pandang. Perguruan Tinggi dalam konteks kolaborasi ini merupakan bagian dari Akademisi yang berperan sebagai konseptor dalam perubahan sosial dan pembangunan daerah.
Baca juga: Resmi Dibuka, UNP EXPO 2024 Tampilkan 1039 Hasil Riset dan Pengabdian
"Kampus sebagai pusat pengembangan keilmuan memiliki peran penting dalam upaya pemberdayaan masyarakat dari segi sosial-ekonomi dan kapasitas sumber daya manusia. Riset dan penemuan mutakhir juga menjadi landasan penting unsur perguruan tinggi dalam memberikan kontribusi pada kolaborasi pengembangan daerah," ujarnya.
Lebih lanjut kata Ganefri, penguatan sumber daya manusia dan peran penting dalam kebangkitan sosial-ekonomi masyarakat di daerah ini dibuktikan dengan komitmen berbagai perguruan tinggi melalui jalinan kerja sama strategis dengan pemerintah daerah. "Berbagai hibah riset dan pengabdian kepada masyarakat juga diarahkan pada pemecahan berbagai permasalahan yang terjadi di daerah, dengan luaran peningkatan kapasitas masyarakat yang signifikan," ujarnya.
Ini dibuktikan dalam 3 tahun terakhir, UNP mengucurkan Rp100 Miliar dana melalui penelitian dan pengabdian yang dilaksanakan dosen dan mahasiswa melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM).
"Untuk penelitian kita kucurkan dana Rp77,1 Miliar dan melahirkan 2.165 hasil penelitian. Kemudian 2.528 judul pengabdian dilaksanakan dengan anggaran Rp24,6 Miliar," ucap Ganefri.
Baca juga: LP3S UNP Terima Kunjungan FMIPA Universitas Tanjungpura Pontianak
Ganefri menjelaskan, yang dihasilkan dari penelitian dan pengabdian dimaksud yakni membantu daerah menggali potensinya. Kemudian memacu produktifitas sumber daya masyarakat. Selain itu, UNP dalam 3 tahun terakhir juga telah menjalin kerjasama dengan 165 instansi pemerintah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. "Salahsatu kekuatan Sumbar yakni perguruan tinggi. Ada 115 perguruan tinggi. Oleh sebab itu perguruan tinggi harus terus bergerak," tuturnya.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Atase Agama Kedutaan Arab Saudi Kunjungi UNP, Perkuat Kerja Sama Pendidikan dan Keagamaan
- Atase Agama Kedutaan Arab Saudi Kunjungi UNP, Perkuat Kerja Sama di Bidang Pendidikan dan Keagamaan
- UNP Gelar Lokakarya Manajemen Penelitian, Hadirkan Narasumber dari University Malaya
- UNP Gelar Bunkasai XII, Perkenalkan Budaya Jepang Melalui Berbagai Kegiatan
- Efisiensi Anggaran, UNP Pastikan Kualitas Pendidikan Tetap Terjaga dan Tidak Berdampak Pada UKT