BEM Seluruh Indonesia Kerakyatan Sumbar Demo ke DPRD
Afrizal: Aspirasi Kita Tampung dan Akan Diteruskan

PADANG, binews.id -- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia Kerakyatan Sumatra Barat (Sumbar) menggelar aksi demonstrasi di DPRD Sumbar, Senin (31/10/2022). Mahasiswa mengkritik tiga tahun kepemimpinan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Mahasiswa ini menilai tiga tahun kepimpinan Jokowi dan Ma'ruf Amin arogan. Dalam aksinya, mahasiswa membakar ban dan membunyikan serine selama tiga menit sebagai bentuk kekecewaan.
Di lokasi, para mahasiswa dalam aksinya juga membentangkan berbagai spanduk bertuliskan: copot menteri yang arogan, CSR untuk rakyat bukan untuk pejabat, reformasi dikorupsi, bangsa ini mau dibawa kemana, bisnis BUMN di Sumbar akan dibekukan.
Koordinator Daerah BEM Seluruh Indonesia Kerakyatan Sumbar, M Fajri mengatakan, kinerja kepemimpinan Jokowi dan Ma'ruf Amin jauh dari ekspektasi, baik dalam pembangunan, kesejahteraan maupun keadilan. "Bahkan bisa kami katakan banyak rapor merah yang kami berikan. Dalam tiga tahun ini hanya arogan yang kami melihat. Hanya ambisi dan kepentingan yang kami lihat," ujar Fajri.
Baca juga: DPRD Sumbar Terima Kunjungan Kerja dari DPRD Sijunjung untuk Koordinasi Pengembangan E-Aspirasi
Ia mengungkapkan, kepimpinan rezim saat ini bukan demi keadilan, kesejahteraan dan pembangunan rakyat Indonesia. Maka mahasiswa melayangkan rapor merah. "Dasar arogan seperti beberapa dalam 2022 ini aksi mahasiswa tidak pernah tuntutan mahasiswa yang dipenuhi oleh pihak pemerintah. Kami merasa ini bentuk arogansi dari kepimpinan," tegasnya.
Kemudian, menurut Fajri, terkait masalah Ibu Kota Negara (IKN) yang dipaksakan, padahal APBN belum mampu. Tapi, dari pihak pemerintah ada yang ingin meninggalkan momentum perpisahan di akhir periodenya.
"Jadi, ini bentuk arogansi beliau (Jokowi dan Ma'ruf Amin) dalam memimpin. Masih banyak hal yang menunjukkan arogan, seperti kenaikan BBM. Sudah seluruh mahasiswa dan elemen masyarakat turun ke jalan untuk penolakan," ucapnya.
Mahasiswa, lanjut Fajri, menilai kenaikan harga BBM merupakan murni kelalaian pemerintah, karena tidak becus mengurus subsidi BBM. Kelalaian ini akhirnya berdampak ke masyarakat.
Baca juga: Serap Aspirasi, Anggota DPRD Pasaman Danny Ismaya Lakukan Reses di Aia Manggih
Ada beberapa tuntutan mahasiswa dalam aksi mereka di DPRD Sumbar. Di antaranya revisi RUU KUHP dan omnibus law yang dianggap masih cacat formil dan materil.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Bupati Dharmasraya Jadi Pembicara Utama dalam Talk Show Perempuan Minang Bicara di Padang
- Gubernur Mahyeldi Ajak Warga Pasaman Sukseskan PSU: Jangan Golput dan Jaga Netralitas
- Rahmat Saleh Sambangi KPU Sumbar, Bahas Masalah PSU di Pasaman
- DPRD Sumatera Barat Gelar Rapat Paripurna Penetapan Ranwal RPJMD 2025--2029 dan Pengumuman Pimpinan Pansus LKPJ 2024
- Komisi Informasi Sumbar Dorong Gubernur Terbitkan Pergub Keterbukaan Informasi