Dispakan Luncurkan Gerakan Sehari Tanpa Makan Nasi

DHARMASRAYA, binews.id -- Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Dharmasraya, Ramilus, meluncurkan gerakan pengurangan konsumsi beras sebagai sumber karbohidrat dengan mengganti pangan lokal lainnya, seperti ubi kayu, ubi jalar, kentang, jagung, labu, dan lainnya.
Dimana setiap Rabu, seluruh personel, karyawan dan karyawati Dinas Pangan dan Perikanan mengikuti program "One Day No Rice " atau "Sehari Tidak Makan Nasi".
"Gerakan ini kita mulai dari diri kita dulu, dari dinas kita selaku penyelenggara urusan pemerintahan di bidang pangan, kemudian kita evaluasi secara berkala. Ke depan kita berharap bisa kita kampanyekan gerakan ini lebih luas lagi," tutur Ramilus, pada saat launching gerakan ini Rabu (22/2/2023) di Aula Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Dharmasraya Jalan Lintas Sumatera KM. 5 Sikabau.
"Melalui program 'One Day No Rice' diharapkan untuk mengurangi konsumsi karbohidrati dari beras sebagai makanan pokok dan mulai mengganti dengan makanan pokok lain dengan bahan dari jenis umbi-umbian atau jenis lainnya," imbuhnya.
Baca juga: Suasana Haru dan Rinai Tandai Pamit Sutan Riska dan Isteri kepada ASN Dharmasraya
Selama ini, pemerintah telah berusaha mengubah pola konsumsi pangan masyarakat dengan tujuan untuk mengubah pola pikir atau mindset masyarakat ke arah pola makan yang Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA). Tujuan itu juga demi menurunkan rata- rata konsumsi beras masyarakat. Selera dan kebiasaan makan, terkait dengan pola pikir yang dipengaruhi oleh kondisi sosial budaya masyarakat.
"Oleh karena itu sangat sulit untuk mengubahnya. Sehingga, diperlukan sosialisasi yang terus-menerus. Salah satu caranya dengan mengubah mindset atau pola pikir masyarakat," katanya.
Tingkat konsumsi beras per-kapita Indonesia sebesar 94,4 kg/perkapita/tahun. Sementara untuk konsumsi kelompok padi - padian (beras, jagung dan terigu) rumah tangga sebesar 318,3/gram per kapita/hari. Padahal menurut Standar Pola Pangan Harapan (PPH) seharusnya 289 gram/hari saja. Sementara itu, konsumsi umbi-umbian hanya 49,1 gram per kapita per hari, jauh dari jumlah ideal 105 gram per kapita per hari.
Sementara tingkat konsumsi beras Dharmasraya sebesar 86,9 kg/perkapita/tahun. Untuk konsumsi kelompok padi - padian (beras, jagung dan terigu) rumah tangga sebesar 280,9/gram per kapita/hari. Sedangkan untuk konsumsi umbi-umbian hanya 54,5 gram per kapita per hari. (San)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Wakil bupati Kabupaten Dharmasraya Leli Arni Hadiri Hari Lahir Nahdlatul Ulama Ke-102
- Sutan Riska Pamit kepada Jajaran Polres Dharmasraya, Apresiasi Sinergitas Selama ini
- Sutan Riska Lantik PAW Wali Nagari Abai Siat
- Sutan Riska Berpartisipasi Dalam Penanaman Satu Juta Ha Jagung Bersama Forkopimda
- Tabligh Akbar Dalam Rangka HUT Kabupaten Dharmasraya ke 21 diikuti Ribuan Jamaah