Kalau Bukittinggi Jadi Tuan Rumah Kongres Nasional Muhammadiyah

'Menumbuhkan gairah ber dilema Muhammadiyah dan problematika.

Lebih lanjut Wako Erman Safar menyampaikan tentang Isu LGBT yang harus di pikir secara bersama sama bagainana mencari solusinya, pemerintah sendiri saja tidak bisa, kata Wako.

Selain itu, Erman Safar menyampaikan bahwa Muhammadiyah dari awal berdiri hingga saat ini masih terus memperhatikan Mutu Pendidikan untuk memajukan bangsa yang bermutu dan kreatif.

Baca juga: Hidayat Puji Gerakan Pelajar dan Mahasiswa Muhammadiyah Sumbar

"Generasi Muhammadiyah dulu beda dengan generasi Muhammadiyah sekarang, hal ini dampak dari pesatnya perkembangan dunia digital," ucap walikota.

Dikatakannya, 90 Persen, Pesan dan amanah dari orang tua,kaum,keluarga, menjadi acuan hidup generasi muda Muhammadiyah dahulu, terapi, sekarang hanya 20 persen saja, sisa generasi muda sekarang mencari sendiri yaitu teknologi digital, ungkap Wako.

Dampaknya, Lesbi,Gay, Biseksual, Transgender (LGBT), Homo jadi trend gaya hidup generasi muda. Ini menjadi masalah di Sumatera Barat, kita harus bersama mencari solusinya," harap Erman Safar.

Pada kesempatan itu Erman Safar, juga menyampaikan bila Muhammadiyah dan Aisyiyah mau menggelar Kongres Nasional Muhammadiyah di Bukittinggi, Pemerintah akan menyiapkan APBD untuk pelaksanaan jadi tuan rumah, silakan disampaikan

Kepada pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Muhammadiyah.

"Biar sejarah itu berulang kembali, kita hijaukan kota ini dan Sumatera Barat," pungkasnya.

Penulis: Medio
Editor: Adrian Tuswandi