Kerap Terjadi Pelanggaran, KPID Sumbar Bekali Penyiar dengan P3SPS di Sawahlunto

SAWAHLUNTO, binews.id -- Pelanggaran berulang terus ditemukan di beberapa lembaga penyiaran yang ada di Sumatera Barat. Selain bertentangan dengan norma yang berlaku di tengah masyarakat, pelanggaran yang kerap dilakukan oleh lembaga penyiaran juga bertentangan dengan dengan P3SPS.
Oleh karena itu, diperlukan pembelajaran dan tranformasi pengetahuan kepada pemilik radio hingga penyiar yang ada di radio agar tidak lagi ditemukan pelanggaran oleh KPID Sumbar. Hal ini diungkapkan oleh Robet Cennedy, Komisioner KPID Sumbar Bidang Pengawasan Isi Siaran.
Lebih rinci Robet menjelaskan, kebanyakan bentuk pelanggaran yang berpotensi dilakukan oleh radio biasanya terjadi pada musik dan iklan yang di putar radio. Adapun kategori musik yang melanggar seperti program siaran dilarang menampilkan ungkapan kasar dan makian, baik secara verbal maupun non verbal, yang mempunyai kecenderungan menghina atau merendahkan martabat manusia, memiliki makna jorok/ mesum/ cabul/ vulgar, dan/atau menghina agama dan Tuhan.
Robet berharap dengan telah dilakukan sekoah P3SPS ini ke depan lembaga penyiaran bisa memiminimalisir pelanggaran pelanggaran yang selama ini kerap terjadi.
Baca juga: KPID Sumbar Gelar Pelatihan Broadcasting Bertema Penyiaran Digital: Siaran di Era Multimedia
Sementara itu, Komisioner KPID Sumbar, Dasrul, menambahkan, hendaknya lembaga lembaga menyuguhkan program yang menarik dan digemari oleh masyaarakat.
Menurutnya, radio sebagai media tradisional harusnya bisa bertransformasi sebagai media baru di era digital dan memenuhi konten siaran sesuai dengan nilai jurnalistik yang terdapat dalam P3SPS. Karena di era digital radio sangat tertinggal jauh oleh platform media sosial, seperti Instagram (IG), Youtube, TikTok dll yang banyak digandrungi masyarakat.
Mantan manager disalah satu media tevelisi di Sumbar ini juga berharap melalui Bimbingan Teknis Roadshow "Sekolah Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran) P3SPS" diharapkan penyiar dapat mengaplikasikan aturan yang telah dipelajari dalam bersiaran.
Sementara itu, pemerintah Kota Sawahlunto yang diwakili oleh Asisten Ahli 1, Irzam, menilai apa yang telah digagas oleh KPID Sumbar sudah sangat tepat, karena dengan semakin banyak para penyiar diberikan pembekalan dan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan aturan P3SPS, maka dengan sendirinya, pelanggaran demi pelanggaran akan berkurang di lakukan oleh lembaga penyiaran tersebut. (bi)
Baca juga: KPID Sumbar Gelar Literasi Media di Payakumbuh: Wujudkan Penyiaran yang Sehat
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Wakil Wali Kota Sawahlunto Hadiri Musrenbang dan Rembuk Stunting di Kecamatan Talawi
- Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sawahlunto Resmi Dilantik, Siap Jalankan Program 100 Hari Kerja
- Pj Wali Kota Fauzan Hasan Berpamitan dengan Awak Media
- HJK Sawahlunto ke-136, PJ Sekda Sumbar : Tradisi Makan Bajamba dan Festival Internasional Perkuat Persatuan dan Promosi Budaya
- Momen HJK ke 136 Sawahlunto, Gubernur Sumbar Ajak Semua Pihak Jaga Harmoni dan Persatuan Pasca Pilkada 2024.