PSGA UIN Mahmud Yunus Batusangkar Jalin Kerja Sama PSGA UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan

PEKALONGAN, binews.id -- Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Mahmud Yunus Batusangkar melakukan kunjungan ke UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan, Jumat (25/8/2023).

Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan kolaborasi dalam menunjang PSGA UIN Mahmud Yunus Batusangkar lebih baik lagi. Kegiatan dibentuk dalam studi banding. Tidak hanya itu PSGA UIN Mahmud Yunus Batusangkar juga melakukan Perjanjian Kerjasama (PKS).

Dalam pembukaan kegiatan Ketua Pusat PSGA Dr. Wahidah Fitriani, S.Psi, M.A UIN Mahmud Yunus Batusangkar menyampaikan, "Alhamdulillah kami sangat disambut baik oleh tim LP2M UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan. Tujuan kami kemari untuk dapat belajar kepada PSGA UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan karena sebelumnya sudah berprestasi pada pemilihan Perguruan Tinggi Responsif Gender terbaik kategori Pengabdian dan Advokasi pada tahun 2022. Tentu kami dapat belajar dari kampus ini agar kami PSGA UIN Mahmud Yunus Batusangkar dapat berprestasi nantinya," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama Prof. Dr. Imam Kanafi, M.Ag Selaku Ketua LP2M UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan dalam sambutannya mengungkapan "Terimakasih banyak sebelumnya saya ucapkan atas kunjungan PSGA UIN Mahmud Yunus Batusangkar. Kami sangat ingin juga melaksanakan PKS bersama. Khususnya saya sudah kagum dengan orang Minangkabau. Apalagi sebenarnya orang Minangkabau sudah dahulu melakukan kesetaraan Gender, karena material kan. Saya sangat berharap setelah kerjasama yang kita lakukan ini, kedua pihak tetap saling berkolaborasi untuk membuat kegiatan yang menunjang. Selain itu pihak PSGA UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan mesti ini kunjungan balik ke UIN Mahmud Yunus Batusangkar. Semoga kita bisa selalu bersinergi," tuturnya.

Baca juga: Wabup Leli Arni Sampaikan Jawaban Atas Pandangan Umum Fraksi DPRD Dharmasraya

Kepala PSGA UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan juga mengungkapkan terkait perkembangan PSGA di UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan, "Kami memang memulai dari nol juga, karena jujur saya waktu awal masuk belum tahu apa-apa terkait dunia struktural. Banyak pembelajaran dan penyesuaian yang saya lakukan. Saat ini kami sedang membuat program buku ajar terkait Gender. Targetnya pada tahun 2024 kita sudah memiliki 10 buku ajar terkait Gender. Tidak hanya itu kami giat dalam mensosialisasikan gender ini dibantu oleh Duta Gender yang sudah terpilih ke masing-masing Fakultas dan Unit, serta media sosial," tutupnya. (bi/opl)

Penulis: Imel
Editor: BiNews