Ini Sejumlah Strategi BI Sumbar Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global

Jumat, 01 September 2023, 09:02 WIB | Ekonomi | Kota Padang
Ini Sejumlah Strategi BI Sumbar Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global
Dalam wawancara mengenai Kebijakan Rupiah yang Dirancang dengan Cermat oleh Bank Indonesia, pada Kamis (31/8), Endang mengungkap rencana inovatif yang bisa merubah dinamika perekonomian. IST

PADANG, binews.id -- Bank Indonesia (BI) Sumatera Barat, Endang Kurnia Saputra, mengumumkan langkah-langkah menarik dalam upaya mengokohkan posisi valuta asing Indonesia dalam era gejolak ekonomi dunia.

Dalam wawancara mengenai Kebijakan Rupiah yang Dirancang dengan Cermat oleh Bank Indonesia, pada Kamis (31/8), Endang mengungkap rencana inovatif yang bisa merubah dinamika perekonomian.

Menanggapi langkah The Fed, Bank Sentral Amerika Serikat, yang merencanakan kenaikan suku bunga, Endang mengakui bahwa langkah ini berpotensi menghambat arus modal ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. "Kami perlu antisipasi yang kuat terhadap dampak potensial ini," kata Endang dengan penuh keyakinan.

Rencananya adalah, dolar yang diperoleh dari hasil ekspor Indonesia akan diarahkan untuk berdiam diri dalam peredaran keuangan domestik selama tiga bulan penuh. "Dalam tiga bulan berharga ini, dolar akan menjadi penghuni tetap dalam sistem keuangan kita," ungkap Endang, sambil menjelaskan lebih lanjut tentang konsep Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang sedang dipersiapkan dengan teliti.

Baca juga: Wujudkan Pendidikan Global, Pemko Padang Jajaki Kerjasama Beasiswa dengan Universitas Irlandia

Melalui DHE ini, Bank Indonesia berencana untuk merangkul dolar hasil ekspor sumber daya alam yang melimpah di Sumatera Barat. "Kami berbicara tentang dolar hasil ekspor dari alam yang kaya akan kekayaan alamnya, yang ada di Sumbar," jelas Endang dengan semangat. "Dollar ini akan dijaga, diawasi, dan dimanfaatkan dengan cerdas."

Namun, seperti halnya setiap konsep baru, langkah ini memerlukan persiapan matang dan panduan teknis yang jelas. Endang menyebut bahwa sedang menunggu petunjuk resmi untuk implementasi DHE, termasuk besaran persentase dolar yang akan ditahan, insentif fiskal yang mungkin diberikan kepada eksportir, dan sanksi yang akan diberlakukan jika langkah ini tidak diikuti.

"Kami memiliki tanggung jawab untuk menjaga agar semua hal berjalan dengan baik," katanya sambil menekankan pentingnya keterlibatan bank-bank lokal dalam pelaksanaan rencana ini. Ia juga mengatakan bahwa rencana ini diharapkan akan berjalan efektif mulai bulan September, setelah semua detailnya tertata dengan baik.

Selain itu, Endang juga menunjukkan kesadaran akan peran informasi yang kuat dalam mewujudkan langkah ini. "Kami akan memberikan informasi yang jelas dan luas kepada eksportir dan perbankan di wilayah ini," ujarnya. Dia juga menggarisbawahi pentingnya memantau aliran DHE yang masuk ke Sumatera Barat, terutama mengingat pangsa pasar ekspor Sumbar yang mencapai 76 persen ke India, Pakistan, dan wilayah Asia Selatan lainnya.

Baca juga: UNP dan PT Supreme Energy Jalin Kerjasama Pelatihan Calon Karyawan

Jadi, dengan strategi unik ini, Bank Indonesia di bawah pimpinan Endang Kurnia Saputra berusaha untuk menjaga keseimbangan dan kestabilan ekonomi Indonesia di tengah arus global yang tidak menentu. Langkah-langkahnya yang berani dan inovatif diharapkan bisa menjadi fondasi kuat dalam menghadapi tantangan ekonomi yang akan datang. (bi/mel)

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: