Meski Tumbuh Sebesar 4,30% (yoy)
Perekonomian Sumbar Melambat Dibanding Triwulan II, Ini Respon BI Sumbar

PADANG, binews.id --Perekonomian Sumbar pada triwulan III 2023 tumbuh sebesar 4,30% (yoy), melambat dibandingkan dengan triwulan II 2023 sebesar 5,14% (yoy). Pertumbuhan tersebut tercatat lebih rendah dibandingkan pertumbuhan Sumatera sebesar 4,50% (yoy) dan Nasional sebesar 4,94% (yoy).
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Barat, Endang Kurnia Saputra, menyebut, dari sisi LU, deselerasi pertumbuhan ekonomi di triwulan III 2023 terutama bersumber dari LU pertanian. LU pertanian tercatat tumbuh 1,50% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 3,48% (yoy) sejalan dengan turunnya produksi karena baru masuknya masa tanam serta adanya gangguan cuaca.
Di sisi lain, katanya, beberapa LU utama mencatatkan akselerasi pertumbuhan, antara lain LU konstruksi, LU industri pengolahan, LU perdagangan, dan LU transportasi. LU konstruksi tercatat tumbuh sebesar 7,87% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 6,85% (yoy) sejalan dengan peningkatan percepatan konstruksi proyek pemerintah, antara lain Bandara Mentawai, RSUD Sijunjung, dan Jalan Tol Trans Sumatera.
LU industri pengolahan meningkat sebesar 3,21% (yoy) dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,98% (yoy) antara lain didorong oleh industri olahan semen sejalan dengan meningkatnya aktivitas konstruksi. LU perdagangan tercatat tumbuh sebesar 6,10% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,73% (yoy) sejalan dengan peningkatan penjualan kendaraan baru.
Baca juga: BI Sumbar Catat Kenaikan Inflasi pada Oktober 2024
Sementara LU transportasi meningkat sebesar 7,12% (yoy) dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 6,01% (yoy) sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat di tengah meningkatnya event di Sumatera Barat. Lebih lanjut, peningkatan LU transportasi juga disebabkan peningkatan penggunaan cargo dampak peningkatan aktivitas belanja online.
"Dari sisi pengeluaran, mayoritas komponen mengalami perlambatan. Konsumsi RT tumbuh sebesar 2,50% (yoy), melambat dari triwulan sebelumnya sebesar 3,34% (yoy) sejalan dengan normalisasi konsumsi masyarakat pasca HBKN Ramadhan dan Idul Fitri," katanya.
Konsumsi pemerintah mengalami kontraksi sebesar -5,75% (yoy) dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,78% (yoy) dampak pergeseran pemberian gaji ke 13 yang dibayarkan pada triwulan II 2023. Adapun kinerja Ekspor LN mengalami kontraksi sebesar -32,45%(yoy), lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar -10,84%(yoy) dipengaruhi oleh turunnya permintaan dari negara tujuan terutama pada komoditas CPO dan karet.
Sementara itu, kinerja PMTB tumbuh sebesar 9,35% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 6,67% (yoy) didorong oleh peningkatan belanja modal pemerintah serta komponen PMA. KPwBI Provinsi Sumatera Barat turut berkontribusi mendorong promosi investasi di Sumbar melalui sinergi penyelenggaraan berbagai forum investasi bersama dinas terkait.
Baca juga: Sumatera Barat Kembali Alami Deflasi di September 2024, TPID Intensifkan Pengendalian Inflasi
Secara detail dapat disampaikan sebagai berikut:
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Kota Padang Perkuat Ekonomi Kreatif Lewat Bimtek Branding Digitalisasi
- Permudah Akses Perbankan untuk UMKM, Pemko Padang Bersinergi dengan CIMB Niaga
- Evaluasi untuk Adinata Syariah 2025, Gubernur Mahyeldi Targetkan Sumbar Kembali Raih Juara Umum
- OJK: Likuiditas Perbankan 2025 Masih Ketat, Sektor Pertanian Perlu Digenjot
- Wakil Ketua DPRD Sumbar Iqra Chissa Inisiasi Pemprov dan Pertamaina Terkait Stabilisasi Stok BBM