Dirjen Vokasi Beri Kuliah Umum di UNP: Tingkat Pengangguran Indonesia Nomor 2 di Asia Tenggara

Sabtu, 11 November 2023, 13:38 WIB | Ragam | Kota Padang
Dirjen Vokasi Beri Kuliah Umum di UNP: Tingkat Pengangguran Indonesia Nomor 2 di Asia...
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Dr. Ir. Kiki Yulianti, M.Sc bersama Rektor UNP Prof Ganefri meresmikan Teaching Factory di UNP. Teaching factory adalah model pembelajaran berbasis produk (barang/jasa) melalui sinergi sekolah dengan industri untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan kebutuhan industri. IST

PADANG, binews.id -- Berdasarkan data Trading Economy, Indonesia adalah negara dengan tingkat pengangguran tertinggi kedua di Asia Tenggara tahun ini. Februari 2023, pengangguran mencapai 5,45 persen.

"Meski menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pengangguran Indonesia itu sudah turun dibanding Februari 2022 yang mencapai 5,83 persen, namun ini masih menjadi perhatian serius pemerintah," kata Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Dr. Ir. Kiki Yulianti, M.Sc saat memberikan kuliah umum tema "Tantangan dan Peluang Pendidikan Vokasi menuju Indonesia Emas 2045" di Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP) Jumat kemarin.

Dr. Ir. Kiki Yulianti, M menjelaskan kualitas angkatan kerja Indonesia masih sangat lemah. Sedangkan ketersediaan lapangan kerja untuk kompetensi menengah tinggi juga masih terbatas. Penduduk yang bekerja di Indonesia berjumlah 135,61 juta jiwa, sedangkan tingkat pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 8,4 juta (5,83 persen).

"Untuk lulusan perguruan tinggi yang bekerja mencapai 12,4 persen, lulusan SLTA mencapai 32 persen dan lulusan SLTP ke bawah mencapai 55,6 persen," katanya di depan perwakilan Universitas Bung Hatta dan Politeknik Negeri Padang (PNP) yang ikut hadir.

Baca juga: Bimtek Monev KIP KI Sumbar Dimulai, Libatkan 429 Badan Publik

Ia menjelaskan, komitmen Presiden Joko Widodo sangat tinggi untuk pengembangan tinggi vokasi di Indonesia. Ada beberapa arahan Presiden yang harus dilakukan.

"Pertama, memperbesar bobot SKS dalam belajar dari praktisi industri. Magang di industri harus bertambah serta mengajak organisasi praktisi, serta mengajak industri untuk mendidik dengan kurikulum industri, bukan dengan kurikulum dosen," katanya.

Sementara itu, Rektor UNP Prof Ganefri, menyebut, pada saat ini UNP mengembangkan modul pembelajaran dan industri mengembangkan alat - alatnya.

"Kita melakukan kerja sama dengan dunia usaha, seperti melakukan kerjasama dengan pabrik manufaktur yang ada di Batam untuk memproduksi alat - alat pendidikan," jelasnya.

Baca juga: Hangat dan Menggoda: 5 Makanan yang Cocok Dinikmati di Musim Penghujan

Ganefri menambahkan, pada saat ini lapangan pekerjaan untuk tamatan D III dan D IV terbuka luas. Sayangnya, masyarakat belum tertarik untuk menyekolahkan anak - anaknya di Diploma III dan IV. "Tetapi di UNP, pada saat ini cukup tinggi peminat D IV ini. Apalagi mahasiswanya berasal dari tamatan SLTA di bandingkan SMK," ujarnya.

Halaman:

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: