Kepala BEI Sumbar Early Saputra: Jumlah Investor Pasar Modal Sumbar Meningkat 59 Persen

Jumat, 08 Desember 2023, 09:03 WIB | Ekonomi | Kota Padang
Kepala BEI Sumbar Early Saputra: Jumlah Investor Pasar Modal Sumbar Meningkat 59 Persen
Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumbar Early Saputra. IST

PADANG, binews.id -- Pasar modal Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang positif, termasuk di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Berdasarkan data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal yang berasal dari Sumbar meningkat 59 persen dalam dua tahun terakhir, dari 106.528 pada akhir 2021 menjadi 169.760 pada akhir November 2023.

Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumbar Early Saputra menuturkan, data KSEI menunjukkan bahwa jumlah investor Sumbar berdasarkan SID C-Best meningkat 48 persen dalam dua tahun terakhir, dari 50.734 pada akhir 2021 menjadi 74.819 pada akhir November 2023. Jumlah investor Sumbar berdasarkan SID All meningkat 66 persen dalam dua tahun terakhir, dari 55.794 pada akhir 2021 menjadi 94.941 pada akhir November 2023.

"Pertumbuhan ini didukung oleh 18 Galeri Investasi dan 9 Perusahaan Efek yang berkantor di Sumbar. Digitalisasi proses pembukaan rekening efek dan penyebaran informasi yang semakin massif turut mendukung pertumbuhan investor ini," ujarnya, Kamis (7/12/2023).

Ia menjelaskan, nilai transaksi efek ekuitas di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp27,25 triliun dalam dua tahun terakhir, dari tahun 2022 hingga 2023. Data dari BEI menunjukkan bahwa nilai transaksi efek ekuitas pada tahun 2022 sebesar Rp 15,6 triliun, sedangkan pada tahun 2023 sebesar Rp 11,65 triliun.

"Data BEI menunjukkan bahwa nilai transaksi efek ekuitas pada tahun 2022 mengalami kenaikan dan penurunan di setiap bulannya," imbuh Early.

Ia melanjutkan, nilai transaksi efek ekuitas tertinggi terjadi pada bulan Maret 2022, yaitu sebesar Rp1,82 triliun, sedangkan nilai transaksi efek ekuitas terendah terjadi pada bulan Juli 2022, yaitu sebesar Rp348,74 miliar.

Nilai transaksi efek ekuitas pada tahun 2023 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2022. Nilai transaksi efek ekuitas tertinggi terjadi pada bulan Oktober 2023, yaitu sebesar Rp 1,63 triliun, sedangkan nilai transaksi efek ekuitas terendah terjadi pada bulan Januari 2023, yaitu sebesar Rp789,63 miliar.

"Meskipun nilai transaksi efek ekuitas mengalami penurunan pada tahun 2023, BEI tetap optimis bahwa pasar modal Indonesia akan terus tumbuh dan berkembang pada tahun 2024," tuturnya.

Menurutnya, Kota Padang merupakan kota dengan jumlah transaksi bursa dan SID All tertinggi di Sumbar. Jumlah transaksi bursa di Kota Padang pada November 2023 mencapai Rp951,45 miliar, atau 80,6 persen dari total transaksi bursa di Sumbar. Jumlah investor yang memiliki SID All di Kota Padang pada akhir November 2023 adalah 54.106 orang.

"Sejumlah daerah yang membutuhkan percepatan Peningkatan Literasi Inklusi Keuangan dan kemudahan dalam Inklusi Keuangan adalah Sawahlunto, Padang Panjang, Kota Pariaman dan Kab. Kepulauan Mentawai. Jumlah Investor di 4 daerah tersebut masih sangat sedikit. Butuh sinergi antar berbagai pihak agar Masyarakat semakin melek Literasi Keuangan dan tidak tertipu investasi bodong," pungkasnya.

(bi/mel)

Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: