Semen Padang Sosialisasikan PHBS dan Bahaya HIV AIDS di Aksi Germas Sehat di Padayo

Koordinator Inspektur Tambang Dirjen Minerba Kementerian ESDM Perwakilan Pemprov Sumbar, Hendri M Sidiq, mengapresiasi PT Semen Padang yang telah menggelar kegiatan PPM Sekitar Tambang berupa Aksi Germas Sehat yang digelar dalam rangka Bulan K3 Nasional. Karena, kegiatan adalah sebagai bentuk kewajiban PT Semen Padang sebagai pemegang IUP.
"Kami apresiasi Semen Padang yang telah menggelar kegiatan PPM Sekitar Tambang ini, apalagi dalam kegiatan PPM sekitar Tambang ini, Semen Padang tidak hanya menggelar aksi Germas sehat, tapi juga pelatihan mengoperasionalkan alat berat, budidaya ikan gariang sebagai ikan larangan dan juga menanam kaliandra merah," katanya.
Baca juga: Tangkal Covid-19, Dewi Sutan Riska Ajak Masyarakat Jaga Kesehatan
Menurutnya, berbagai kegiatan PPM Sekitar Tambang ini tentunya merupakan sebuah inovasi yang dilakukan oleh PT Semen Padang, dan diharapkan inovasi ini dapat membuat PT Semen Padang kembali meraih penghargaan Subroto Tahun 2024 dari Kementerian ESDM.
"Kalau tahun lalu Semen Padang dapat penghargaan Subroto, karena fokus terhadap konservasi ikan bilih di luar habitatnya di Danau Singkarak. Nah, di tahun ini program ikan bilih itu tidak bisa lagi dipakai untuk Penghargaan Subroto, harus ada kegiatan lainnya seperti kesehatan, pendidikan dan usaha. Bahkan, keagamaan juga boleh pada PPM Sekitar Tambang ini," ujarnya.
Lurah Indarung, Hamdi Yudistira menyambut positif Aksi Germas Sehat yang digelar PT Semen Padang ini. Apalagi, pada kegiatan ini juga dilakukan pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat dan juga sosialisasi PHBS dan HIV AIDS.
"Kami berterima kasih kepada Semen Padang yang telah menggelar kegiatan Aksi Germas Sehat di Padayo ini. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa dilakukan secara berkesinambungan, karena Indarung merupakan kelurahan yang berdampak langsung dengan hadirnya Semen Padang di Kota Padang ini," kata Lurah Hamdi.
Dokter Perusahaan PT Semen Padang, dr. Andy Riva Dana, MKK, AIFO K dalam sosialisasi tersebut, mengajak masyarakat Padayo untuk menerapkan PHBS. Karena, PHBS adalah kesadaran pribadi untuk mempertahankan status kesehatan, sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan, dan dapat berperan aktif dalam aktivitas masyarakat.
Dia juga menyampaikan beberapa elemen tempat aktivitas PHBS. Di antaranya, PHBS di rumah tangga, PHBS di sekolah, PHBS di tempat kerja, PHBS di sarana kesehatan, dan PHBS di tempat umum. Namun, kata dia, PHBS di rumah tangga merupakan hal yang sangat penting dilakukan agar aktivitas PHBS lainnya bisa dengan mudah diterapkan dimana pun berada.
"Untuk di rumah tangga ini, ada 10 PHBS yang harus dilakukan, yaitu persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi ASI ekslusif pada bayi dan balita, menimbang bayi dan balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, dan memberantas jentik nyamuk di dalam rumah sekali seminggu," katanya.
Kemudian, lanjutnya, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik secara rutin, dan tidak merokok di dalam rumah. "Kami berharap, masyarakat Padayo membiasakan PHBS di rumah tangga ini dalam kehidupan sehari-hari, supaya status kesehatan keluarga bisa kita pertahankan. Kalau kesehatan keluarga kita bagus, maka secara sendirinya kita bisa juga untuk berperan aktif dalam lingkungan," ujarya.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Minim Terapis dan Batasan BPJS Jadi Keluhan Orang Tua Anak CP di Sumbar
- Diisi Kuliah Umum Menkes Budi Gunadi Sadikin, 12.390 Mahasiswa Baru Ikuti Kegiatan PKKMB UNP 2025
- PT Semen Padang Salurkan Bantuan Stunting Rp80,5 Juta, Perkuat Sinergi dengan BKKBN dan Dukung Asta Cita Presiden
- PT Semen Padang-BSI Kolaborasi Bahas Mental Health: Cegah Game Addiction Hingga Turunnya Produktivitas
- UNP dan Yayasan Jantung Indonesia Luncurkan Klub Jantung Sehat, Dorong Gaya Hidup Aktif di Kampus