Kinerja Sektor Jasa Keuangan di Sumatera Barat Tahun 2023 Tumbuh Positif

Rabu, 06 Maret 2024, 09:15 WIB | Ekonomi | Kota Padang
Kinerja Sektor Jasa Keuangan di Sumatera Barat Tahun 2023 Tumbuh Positif
Ilustrasi Keuangan
IKLAN GUBERNUR

PADANG, binews.id -- Kantor OJK Provinsi Sumatera Barat menilai kondisi sektor jasa keuangan di Sumatera Barat posisi Desember 2023 tumbuh positif dengan tingkat risiko yang masih terjaga dalam menghadapi tingginya suku bunga global.

Kinerja sektor jasa keuangan tersebut turut mendukung pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Barat yang menunjukkan kinerja positif di mana pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Triwulan IV-2023 (yoy) tercatat sebesar 4,30 persen.

Kinerja industri perbankan (Bank Umum dan Bank Perekonomian Rakyat (BPR)) di Sumatera Barat tumbuh positif. Pada Desember 2023, aset perbankan tumbuh 5,36 persen (yoy) menjadi sebesar Rp81,15 triliun dan penyaluran kredit tumbuh 7,08 persen (yoy) menjadi sebesar Rp69,68 triliun. Sementara itu penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) terkontraksi sebesar 1,07 persen (yoy) menjadi sebesar Rp53,85 triliun. Risiko kredit masih terjaga dengan rasio NPL 1,89 persen, dan rasio LDR 129,40 persen.

Penyaluran kredit untuk pelaku UMKM mencapai Rp31,07 triliun, tumbuh sebesar 9,50 persen (yoy). Penyaluran kredit kepada pelaku UMKM ini mencapai 44,58 persen dari total kredit perbankan di Sumatera Barat. Penyaluran kredit UMKM paling banyak disalurkan kepada sektor perdagangan besar dan eceran 48,52 persen dan ke sektor pertanian, perburuan & kehutanan sebesar 28,79 persen.

Baca juga: Susul Gubernur Mahyeldi ke Magelang, Wagub Vasko Antusias Ikuti Retreat

Sementara untuk kinerja perbankan syariah, dari sisi aset, DPK dan penyaluran pembiayaan terus tumbuh cukup tinggi jika dibandingkan dengan perbankan konvensional. Aset perbankan syariah Sumatera Barat tumbuh sebesar 12,11 persen (yoy) menjadi sebesar Rp10,40 triliun, dengan penghimpunan DPK meningkat sebesar 11,38 persen (yoy) menjadi sebesar Rp9,73 triliun dan penyaluran pembiayaan meningkat 25,45 persen (yoy) menjadi sebesar Rp8,81 triliun. Risiko pembiayaan masih terjaga dengan rasio NPF 1,59 persen, dan rasio FDR 90,55 persen.

Kinerja BPR di Sumatera Barat juga tumbuh dengan baik. Aset tumbuh 5,03 persen (yoy) menjadi sebesar Rp2,60 triliun, penghimpunan DPK tumbuh 2,36 persen (yoy) menjadi sebesar Rp1,96 triliun, dan penyaluran Kredit/Pembiayaan meningkat 12,43 persen (yoy) menjadi sebesar Rp1,95 triliun, dengan 70,35 persen merupakan kredit/pembiayaan UMKM. Risiko kredit/pembiayaan masih terjaga dengan rasio NPL/NPF 6,94 persen, dan rasio LDR/FDR 99,84 persen.

Pada Industri Pasar Modal, jumlah Single Investor Identification (SID) terus mengalami peningkatan. Pada posisi Desember 2023, total SID berjumlah 171.878 investor yang tumbuh sebesar 18,48 persen (yoy). SID saham mencapai 76.100 investor, yang tumbuh sebesar 20,74 persen (yoy), dengan total nilai transaksi s.d. Desember 2023 adalah sebesar Rp12,69 triliun. Jumlah SID Reksa Dana adalah 162.431 investor, SID Surat Berharga Negara (SBN) berjumlah 7.043 investor, dan SID Efek Beragunan Aset (EBA) berjumlah 3 investor.

Untuk Industri Keuangan Non Bank, khususnya Perusahaan Pembiayaan, pembiayaan yang disalurkan posisi Desember 2023 mengalami pertumbuhan 12,31 persen (yoy) menjadi sebesar Rp5,31 triliun, dan Non Performing Financing (NPF) sebesar 2,64 persen.

Baca juga: Pemprov Sumbar Siapkan Bus bagi Bupati/Wali Kota Beserta Wakil Menuju Bandara Yogya Usai Retret di Magelang

Fintech lending masih terus menunjukan pertumbuhan yang positif. Pada Desember 2023, fintech lending di Sumatera Barat dengan outstanding sebesar Rp829 miliar atau tumbuh 18,79 persen (yoy). Risiko pinjaman masih terjaga dengan rasio TWP90 sebesar 2,23 persen. Jumlah lender/investor di Sumatera Barat saat ini tercatat sebanyak 6.452 rekening, dengan jumlah borrower aktif sejumlah 263.784 rekening.

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: