Empat Tersangka Mafia Tanah Di Amankan Polda Sumbar

"Pelaku ikut menanda tangani surat kesepakatan pelepasan hak atas tanah kaum Maboet yang isinya tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya," katanya.

LH menanda tangani surat kuasa kepada EPM dan ikut menanda tangani surat kesepakatan pelepasan hak atas kaum Maboet dari tahun 2016 hingga 2019.

"Tersangka LH telah menerima uang sebesar Rp 500 juta dari EPM," katanya.

Baca juga: Bid Humas Polda Jawa Tengah Tanam 10.000 Pohon Dalam Rangka Hari Ulang Tahun Humas Polri Ke-72

Lain halnya peran yang di lakukan oleh tersangka MY dan YS ,MY diketahui memberi kesempatan kepada EPM dan LH untuk menanda tangani surat pernyataan, penunjukan dan surat kuasa yang isinya tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya kepada EPM.

Dari hasil penipuan ini MY menerima uang sebesar Rp 500 juta, sementara YS sebesar Rp 300 juta dari E setelah ada korban yang membayar uang perdamaian atau surat kesepakatan pelepasan hak atas tanah kaum Maboet.

Dalam kesempatan itu Kombes Imam menjelaskan , Bahwa polisi juga ikut menyita sejumlah barang bukti berupa dokumen berupa gadget, dua buku tabungan (Mandiri dan BCA), satu unit mobil Toyota Land Cruiser warna hitam nomor polisi B 309 GEL dan dua unit apartemen di Kalibata City dari tangan EPM. Sementara dari LH, polisi menyita sejumlah surat-surat dokumen penjualan tanah." Katanya.

"Mengingat apartemen merupakan benda tak bergerak, maka tempat itu sudah kami segel dan saat ini petugas kami masih mengawasi tempat tersebut," katanya.

Atas perbuatannya empat tersangka tersebut sudah berada di tahanan Mapolda Sumbar. Berkas perkara korban atas nama Budiman telah dikirimkan ke JPU Kejati Sumbar (tahap 1).

Sementara itu, empat tersangka tersebut diduga melanggar pasal 3, 4, dan 5 Undang-undang nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang," ucapnya . (DW)

Penulis: Imel
Editor: BiNews